Mengharap Bertemu Malam Lailatul Qadar, Mungkinkah? Ini Tanda-Tandanya

Jatuhnya di malam berbeda pada tiap tahunnya. Dari tanggal-tanggal ganjil itu, yang paling potensial adalah tanggal 21 dan 23 Ramadhan. Sebagaimana pendapat Imam Syafi?i. Sementara menurut mayoritas ulama adalah malam tanggal 27 Ramadhan. (Lihat Fathul Bari, juz 5, hal. 569)

Berikut penulis paparkan dalil-dalil yang mendasari argumen Ibnu Hajar tersebut.

Pendapat yang mengatakan malam Lailatul Qadar pada tanggal ganjil dari 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Berikut dalilnya, ?Dari Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: ?Carilah lailatul qadar itu dalam malam sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.?

Ibnu Hajar mengunggulkan pendapat yang mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. Tepatnya pada malam-malam tanggal ganjil. Berikutnya, pendapat yang mengatakan terjadi pada lama ke-23 bulan Ramadan.

Pendapat ini didukung oleh Imam Syafi?i. Dalam satu hadits dijelaskan, salah seorang sahabat Nabi yang bernama Abdullah bin Unais bertanya perihal malam Lailatul Qadar, Rasulullah mengatakan ?Carilah pada malam ini (malam 23 Ramadan).

Sementara pendapat yang mengatakan tidak menentu, dalam artian berpindah-pindah setiap tahunnya, bukan hanya tanggal 23 atau 27 saja, berdasarkan banyak riwayat. Di mana setiap riwayatnya ada yang mengatakan tanggal 21, 23, 27, dan 29. Terlalu panjang jika penulis sebutkan satu persatu dalilnya.

Lalu, apa hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar ini? Masih menurut Ibnu Hajar. Dalam Fathul Bari-nya, ia menjelaskan, bahwa hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar adalah supaya umat Islam bersungguh-sungguh dalam berusaha memperolehnya dengan kesungguhan ibadah. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: