Memburu Pejabat Bertabur Harta Miliaran, Giliran Kekayaan Eko Darmanto Rp6,7 M Dibidik KPK

KPK, lanjut Pahala, akan memeriksa Eko Darmanto pada 7 Februari 2023. KPK akan segera mengirim tim untuk mendatangi pejabat Bea Cukai itu secara langsung di Jogjakarta.

Mantan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Foto Instagram

“Eselon III Bea Cukai punya koleksi mobil antik dan moge Harley serta beberapa barang branded. #BeaCukaiHedon,” cuitnya.

Hasil penelusuran terungkap bahwa ada kendaraan Eko yang diduga disembunyikan pada laporan kekayaan.

Berdasar laporan LHKPN di KPK Selasa (28/2/2023), nilai total kekayaan yang dilaporkannya periode 2021 mencapai Rp6,72 miliar. Terbesar terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 12,5 miliar.

Terdiri dari tanah dan bangunan seluas 240 m2/410 m2 di Kab/Kota Malang berasal dari Hibah Tanpa Akta senilai Rp 2.500.000.000.

Lalu, tanah dan bangunan seluas 327 m2/342 m2 di Kab/ Kota Jakarta Utara dari Hasil Sendiri sebesar Rp 10.000.000.000. Sementara alat transportasi dan mesin senilai Rp 2.900.000.000 dengan rincian Mobil BMW Sedan tahun 2018 diperoleh hasil sendiri mencapai Rp 850.000.000.

Mobil Toyota Fortuner tahun 2019 hasil sendiri senilai Rp 400.000.000, mobil Mazda 2 tahun 2019 hasil sendiri Rp 200.000.000, mobil Fargo (Bekas) Dodge Fargo tahun 1957 dari hasil sendiri Rp 150.000.000.

Mobil Chevrolet Apache 1957 tahun 1957 hasil sendiri Rp 200.000.000 dan mobil Ford (Bekas) Bronco tahun 1972 hasil sendiri Rp 150.000.000. Sementara itu, harta bergerak lainnya senilai Rp 100.700.000, kas dan setara kas Rp 238.904.391, harta lainnya sebesar Rp 15.739.604.391 dan utang Rp 9.018.740.000.

Sementara, berdasarkan peraturan menteri keuangan mengenai besaran gaji, Eko Darmanto masuk jabatan struktural eselon III. Dengan kata lain, gaji pokok yang bisa diterima maksimal Rp 5,9 juta. Selain itu, ada juga tunjangan kinerja maksimal Rp 13,6 juta.

Pada kesempatan yang lain, Pahala sempat mengatakan Eko Darmanto tercatat di LHKPN memiliki harta yang tidak begitu besar. Namun, kata dia, yang mencurigakan dari laporan LHKPN-nya adalah jumlah utangnya yang besar.

“Lihat penghasilannya setahun cuman Rp 500 juta. Sementara lu punya utang Rp 4 miliar lebih (utang yang tercatat di LHKPN mencapai Rp 9 miliar) dan penghasilan setahun hanya Rp 500 juta,” ujar Pahala.

Pahala menyatakan, pemeriksaan yang dilakukan melibatkan instansi lain. Antara lain BPN dan perbankan.

“Kita juga terkoneksi dengan perbankan se-Indonesia, oleh karena itu kalau kita masukkan simpedal nanti bank merespons nama, bank, rekening koran dikasih dan itu sistem tertutup approval terakhir kalau dari saya,” terangnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: