Lima Tahun Terus Jadi Misteri, Kematian Mahasiswa UI Akan Diungkap

Kejanggalan juga ditemukan pada tulisan tangan yang ditinggalkan untuk berpamitan.

Mardoto, ayah Akseyna mengaku mendapat surat wasiat dari putranya melalui seseorang.

Kejanggalan lainnya yang juga perlu dicermati, Polisi juga menemukan ada luka tidak wajar di wajah Akseyna. Luka yang ditemukan di wajah Akseyna merupakan luka fisik.

Seharusnya luka itu tidak ada bila Akseyna melakukan bunuh diri.

“Ada luka fisik di wajah yang bersangkutan, luka fisik. Kalau dia bunuh diri harusnya mulus,” kata penyidik di Mapolda Metro Jaya, pada 29 Mei 2015 kala itu.

Ada pula temuan tak wajar lain yakni adanya robekan di sepatu Akseyna. Ada robekan di sepatu Akseyna. Dalam keadaan tak sadar, Akseyna diduga diseret dan ditenggelamkan.

Ia diduga pingsan, diperkirakan setelah mendapat pukulan yang terlihat dari luka lebam di telinga, kepala dan luka sobek di bibir sang mahasiswa UI tersebut. Enam batu bata seberat 14 Kg ditemukan dalam tasnya.

Kejanggalan lainnya lagi adanya sejumlah orang diduga masuk ke kamar kost Akseyna. Pada 26 Maret 2015 pagi, saat jenazah Akseyna ditemukan, pihak UI dan kepolisian setempat menduga Akseyna menjadi korban bunuh diri.

Karena mulanya dianggap bunuh diri, danau tempat Akseyna ditemukan pun dibersihkan. Namun, belakangan diketahui ada sejumlah orang yang masuk ke kamar indekos Akseyna setelah identitas korban diketahui.

Beberapa hari setelahnya, barulah muncul dugaan Akseyna tidak bunuh diri, tetapi dibunuh. Polisi berlomba dengan waktu untuk mengumpulkan serpihan barang bukti dan petunjuk yang masih tersisa.

Sayangnya, hal-hal yang dapat memberi petunjuk itu kemungkinan besar sudah dikaburkan oleh sang pelaku. Polisi pun sulit mengungkap kasus ini. “Ini menjadi memburamkan penyidikan.

Tentunya ini harus dibalas dengan penyidikan yang lebih kuat untuk menebus kesalahan yang di awal,” ujar Mardoto.

Mardoto tak menyerah begitu saja.

Ia membuka rumah dan teleponnya bagi siapa pun yang bisa memberi informasi tentang kematian putranya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: