Kumpulkan Pasukan di Monas, Jenderal Dudung Ingatkan Penyusupan Kelompok Radikal

ksad jenderal tni dudung abdurachman pimpin apel pasukan di monas

EDITOR.ID, Jakarta,- Hari ini Prajurit TNI Angkatan Darat (TNI AD) wilayah Jabotabek mengikuti apel di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Apel dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Sebanyak 2.655 prajurit kekuatan TNI Angkatan Darat yang berada di bawah Mabesad dan Kodam Jaya dikerahkan dalam gelar Apel Pasukan. Apel ini dalam rangka memberikan imbauan kepada jajaran prajurit TNI AD untuk mampu mengantisipasi perkembangan paham yang diklaim sebagai radikalisme.

Dalam arahannya, Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjelaskan, Apel Gelar Pasukan dilakukan karena dirinya mendapatkan informasi terkait menguatnya gerakan radikal di tengah masyarakat.

Dudung mengingatkan kepada prajuritnya, gerakan radikal itu saat ini sudah dalam tahap yang sangat menghawatirkan. Kelompok radikal telah menyebar di kelompok masyarakat. Bahkan, saat ini paham radikal sudah menyusup sampai ke sekolah-sekolah dan kampus-kampus sehingga mengancam generasi muda.

“Mengapa hari ini saya kumpulkan apel, tentunya ini mewakili seluruh TNI AD yang ada di Republik Indonesia. Saya ingin menyampaikan bahwa hasil Rapim Kemhan bahwa kelompok-kelompok radikal sudah masuk di beberapa elemen masyarakat, termasuk kaum pelajar,” ujar KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman ketika menyampaikan arahannya pada Apel Pasukan TNI Angkatan Darat di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (25/1/2022)

Oleh karena itu, lanjut Dudung, komandan (satuan) sudah menentukan langkah antisipasi, kewaspadaan agar prajurit kita siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

ksad jenderal tni dudung abdurachman foto dispenad
ksad jenderal tni dudung abdurachman foto dispenad

Mantan Pangkostrad itu menilai perkembangan kelompok radikal saat ini bisa terjadi hanya dalam hitungan menit. Maka jika tidak diantisipasi secara cepat, bisa membahayakan kondisi bangsa.

?Oleh karena itu, jangan ragu, harus tahu tempat sampai koordinat di mana kelompok radikal berada. Hingga suatu ketika nanti saatnya yang tidak memungkinkan kalian tahu di mana,? tambahnya.

Dalam kesempatan itu pula, Jenderal TNI Dudung menginstruksikan kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Darat di seluruh Indonesia untuk melakukan pemetaan di wilayah tugasnya masing-masing sebagai bentuk antisipasi dalam mencegah bangkitnya gerakan radikalisme yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.

“Oleh karenanya saya perintahkan kepada seluruh jajaran TNI AD agar mengantisipasi, agar peka terhadap perkembangan-perkembangan tersebut,” ujarnya.

“Peka artinya peduli dan kalian berkarakter. Begitu juga kalian kalau sudah kalian ketahui segera koordinasikan dengan pihak kepolisian,” kata Jenderal TNI Dudung.

Lebih jauh, Jenderal TNI Dudung menjelaskan, perkembangan kelompok radikal di Indonesia kian cepat. Mereka masuk ke kelompok-kelompok masyarakat yang rentan pemahaman nasionalisme kebangsaan.

Dengan demikian, mantan Pangkostrad itu menginstruksikan kepada para Komandan Satuan dan prajurit TNI Angkatan Darat di seluruh satuan agar terus masuk dan mendekatkan diri kepada masyarakat untuk melakukan pembinaan-pembinaan teritorial.

Sebab, lanjutnya, pembinaan teritorial yang dilakukan oleh prajurit TNI dalam hal ini Babinsa merupakan cara untuk memberikan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat tentang bahayanya radikalisme di tengah rakyat.

“Perkembangan kelompok radikal hitungannya bukan sudah hitungan jam, hari, tapi sudah hitungan menit. Oleh karena itu jangan pernah ragu-ragu. Harus kalian tahu tempat, lokasi, sampai koordinat di mana kelompok-kelompok mereka,” papar Jenderal Dudung.

Hingga suatu ketika nanti saatnya yang tidak memungkinkan, kalian sudah tahu dimana mereka. Lakukan pembinaan-pembinaan saat ini sehingga masyarakat diberikan pemahaman-pemahaman bahwa kelompok-kelompok ini memang dengan sengaja akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Perlu saya ingatkan ke seluruh TNI AD bahwa kalian sangat, sangat, sangat strategis. Oleh karena itu, pahami betul dan kuasai betul, letak perkembangan yang mereka lakukan dan jangan pernah ragu, jangan pernah ragu-ragu menghadapi mereka. Dan kita siap untuk menghadapi situasi apapun. Jangan kita terlalu terbuai dengan tugas pokok secara kovensional menghadapi ancaman dari luar yang paling mungkin adalah ancaman dari dalam yang tidak bisa kita prediksi, yang tidak bisa kita lihat,” ujar Jenderal TNI Dudung Abdurachman menambahkan.

Di samping itu, Jenderal Dudung meminta para prajurit TNI AD untuk segera melakukan pembinaan kepada masyarakat. Dengan begitu, masyarakat tidak terjerumus paham radikal.

?Jangan kita terbuai dengan tugas pokok menghadapi ancaman dari luar yang paling mungkin adalah ancaman dari dalam,? ujar Jenderal Dudung. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: