Korban Terakhir Erupsi G Marapi Siska Afrina Ditemukan di Tugu Abel, Tim SAR Gabungan Masih Cari 7 Pendaki Ilegal

Korban terakhir atas nama Siska Afrina di temukan oleh Tim SAR gabungan dalam keadaan sudah meninggal dunia pada pukul 14.30 dan pada pukul 18.00 korban telah di evakuasi ke tempat yang aman. Proses evakuasi pada hari keempat Rabu (06/12/2023) masih terus terjadi erupsi Gunung Marapi terpantau terdengar dentuman diiringi mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Posko Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada pukul 09.30 WIB. Semburan abu vulkanik Rabu pagi (6/12/2023) masih terus terjadi, dan untuk semua personel Tim SAR gabungan masih bertugas tinggal mencari 1 pendaki atas nama Siska Afrina (22) yang namanya terdaftar di Posko BKSDA, keberadaan Siska Afrina binti Mentas Wardi oleh Tim SAR gabungan sudah diduga keberadaannya diperkirakan ada disekitar rekan-rekannya sesama pendaki disekitar Tugu Abel.

“Untuk 22 korban sudah dilakukan penyerahan kepada pihak keluarga korban,” kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan.

Dwi Sulistyawan menyampaikan, semua korban erupsi Gunung Marapi telah ditemukan. Dari 75 orang pendaki, 52 orang di antaranya ditemukan selamat, dan 23 korban meninggal dunia.

“Dari 23 korban itu, 22 (telah) diidentifikasi dan satu korban telah ditemukan. (Sekarang) sedang dilakukan evakuasi turun ke bawah (Gunung Marapi),” ungkapnya.

Ke 23 pendaki yang meninggal dunia dan telah diidentifikasi serta telah diserahkan kepada pihak keluarganya masing-masing, mereka terdata adalah sebagai berikut:

1. Muhammad Adan (L/21 tahun) Pekanbaru
2. Muhammad Teguh Amanda (L/19) Padang
3. Nazahra Adzin Mufadhol (L/22) Kapau, Pekanbaru, Riau
4. Muhammad Alfikri (L/19) Padang
5. Nurva Afitri (P/27) Padang Pariaman
6. M. Wilki Syaputra (L/20) Pekanbaru
7. Divo Suhandra (L/26) Padang Pariaman
8. Afranda Junaidi (L/26) Padang Pariaman
9. Wahlul Alde Putra (L/19) Padang
10. Riski Rahmat Hidayat (L/20) Padang
11. Reyhani Zahra Fadli (P/18) Padang
12. Filhan Alfiqh Faizin (L/18) Padang
13. Aditya Prasetyo (L/20) Padang
14. Yasirli Amri (L/20) Tanah Datar
15. Irfandi Putra (L/21) Padang
16. Muhammad Iqbal (L/23) Padang
17. Ilham Nanda Bintang (L/21) Pekanbaru Riau
18. Novita Intan Sari (P/39) Padang
19. Lenggo Baren (L/19) Tapanuli Utara, Sumut
20. Zikri Habibi (L/19) Simpang Tigo Alin, Muaro Kiawai Barat, Kecamatan Gunung Tuleh Pasaman Barat
21. Liarni (P/22) Jambi
22. Frengki Chandra Kusuma (L/23) Solok Selatan
23. Siska Afrina (P/22) Solok Selatan

Dwi Sulistyawan menambahkan, meski semua korban yang terdata sudah ditemukan, proses penyusuran masih akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi korban lain dalam artian memungkinkan ada pendaki ilegal yang tidak tercatat di Posko BKSDA.

“Data yang kita dapat 75 itu dari pendaki melalui yang terdaftar di online. Dikhawatirkan masih banyak pendaki lain yang tidak mendaftar melalui aplikasi,” ujarnya.

Dia mengatakan, berdasarkan data dari posko pengaduan di rumah sakit (RS) hingga Selasa (5/12) malam, masih ada 30 keluarga yang belum terinformasikan keberadaan sanak saudaranya. Oleh karena itu, penyisiran hingga saat ini masih terus dilakukan.

“Berarti masih ada tujuh lagi yang harus dicari,” jelasnya.

Pencarian Terkendala Cuaca

Dwi S melanjutkan penjelasannya ketika membeberkan situasi perjalanan bolak-balik dari posko menuju ke puncak Gunung Marapi.

Ketika Tim SAR gabungan melakukan penyisiran di lereng puncak Gunung Marapi, yang mengkhawatirkan dengan terkendala cuaca, kabut menjadi tantangan utama proses evakuasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: