Kisah Saksi Mata di Dalam Stadion Kanjuruhan Lihat Kepanikan… Ngeriii

Presiden FIFA Gianni Infantino menyampaikan belasungkawa pada "hari yang gelap" setelah setidaknya 174 orang tewas dalam kerusuhan pasca-pertandingan Liga Premier Indonesia (Liga 1) antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.

Malang, EDITOR.ID,- Tragedi Stadion Kanjuruhan menjadi rekor sejarah kelam sepak bola di tanah air dan menggemparkan dunia. Kejadianya tak lebih dari sembilan jam. Namun di tenggat waktu tersebut ada 174 orang tewas. Sungguh mengerikan.

Media Internasional Sebut “A dark day for football’ ( Hari yang kelam untuk sepak bola). Begitu judul laporan Livescore.com tetang tragedi pasca pertandingan Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022).

Presiden FIFA Gianni Infantino menyampaikan belasungkawa pada “hari yang gelap” setelah setidaknya 174 orang tewas dalam kerusuhan pasca-pertandingan Liga Premier Indonesia (Liga 1) antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.

Saat laga Arema FC vs Persebaya berlansung dari jam 20.00 WIB hingga usai jam 22.00 WIB, suasana terlihat sangat kondusif. Bahkan ribuan supporter Arema, Aremania sempat bersorak kegirangan merayakan dua gol yang dicetak Abel Camara menyamakan kedudukan 2-2.

Namun suasana mencekam terjadi justru setelah laga usai atau sekitar jam 22.00 WIB ke atas hingga jam 02.00 dinihari. Saat laga sudah usai dan para penonton bersiap untuk keluar stadion pulang ke rumah masing-masing.

Entah siapa yang memulai tiba-tiba sebagian kecil penonton “nakal” mengamuk dan turun dari tribun masuk ke lapangan. Mereka ingin meluapkan kekecewaanya dengan mendekati para pemain Arema yang sedang bersiap meninggalkan lapangan karena pertandingan sudah usai.

Sebagaimana dilansir dari laman Surya Surabaya, Purwanto saksi mata yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan, supporter mulai marah karena klub kesayangannya kalah dari Persebaya. Mereka melompat dari Tribun turun ke bawah dan masuk ke lapangan.

Kejadian ini berlangsung beberapa menit usai laga berakhir. Saat itu para pemain berusaha menenangkan penonton dan meminta maaf atas kegagalan mereka mengalahkan Persebaya.

“Usai para pemain meminta maaf, tiba-tiba suporter di beberapa titik mulai memasuki area dalam stadion.” ujar Purwanto yang juga wartawan SURYA.CO.ID.

Purwanto yang saat itu bertugas meliput derbi Jatim di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) mengatakan, situasi Stadion Kanjuruhan sudah memanas saat Persebaya Surabaya berhasil membobol gawang Arema FC selaku tuan rumah.

Aparat pengamanan kemudian juga masuk ke lapangan untuk menghadang Supporter. Tak ingin kejadian kericuhan menjadi runyam, petugas pengamanan kemudian melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan.

Namun ironisnya salah satunya dengan menembakkan gas air mata. Tembakan gas air mata membuat stadion dipenuhi asap putih mengepul. Dan banyak supporter merasa kesakitan matanya terkena dampak gas air mata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: