Kisah Mahasiswi Harvard “Sulit” Cari Tempat Sholat, Ditolong Orang Yahudi ke Mushola

Nadhira akhirnya mengetahui bahwa Harvard juga menyediakan tempat ibadah untuk kaum muslim.

“Dan dari situ aku tahu ternyata ‘oh ada praying room yang prover banget di Harvard, bahkan ada wudhu room juga. Jadi memang ada mukena ada sajadah, jadi memang mereka sangat menghargai banget ternyata untuk muslim di sana” jelasnya.

Wanita berusia 25 tahun itu bercerita, teman yang mengantarkannya pun tetap berada di dalam praying room saat dirinya salat.

Kemudian, Nadhira menuturkan bahwa pria Yahudi itu membaca kitab Taurat yang ketika itu ia belum mengetahuinya.

“Terus ternyata dia baca torah gitu, aku googling ini torah apa ya, oh ternyata itu buat Jewish jadi buat orang Yahudi,” ujarnya.

Dari kejadian tersebut, diakui Nadhira bahwa hatinya justru menjadi semakin nyaman dan tak takut lagi dengan pandangan negatif mengenai wanita berjilbab.

“Ternyata bahkan yang selama ini selalu digambarkan jadi enemy atau berseteru tapi ternyata enggak ada di Amerika atau at least di Harvard itu sendiri,” terang Nadhira.

Nadhira menegaskan bahwa selama dirinya berada di Harvard, tak pernah ada masalah untuk toleransi agama. (tim)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: