Keturunan Rasulullah, Ulama Kharismatik Panutan Rakyat Indonesia

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُوْلٌ مِنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Melalui jendela tafsiran ayat terebut, Habib Luthfi hendak lebih dalam dan jauh lagi mengulas tentang biografi Nabi Muhammad SAW, menyelami samudra keutamaan, kemuliaan, kesempurnaan, dan keluhuran sosok pribadi beliau. Jadi, kita ini adalah tafsir biografis (tafsir al-sirah) dari Nabi Muhammad Saw.

Jumlah keseluruhan naskah dari kitab Anwar al-Nujum yang beliau tulis sebanyak 52 halaman, ditulis dalam bahasa Arab dengan corak aksara Arab Naskhi.

Buku berjudul Secercah Tinta Jalinan Hamba dengan Sang Pencipta,(Pekalongan: Menara Publisher, 2012).

Dalam buku ini menjelaskan mozaik-mozaik tasawuf. Pembahasan pertama dimulai dengan keistimewahan Nabi Muhammad SAW, pengenalan kedudukan sahabat nabi, Syaidina Ali bin Abi Thalib, Sayyidah Fathimah, wasilah dzuriyyah Nabi Saw.

Bab selanjutnya membahas tentang sekitar ahlu sunnah. Bab berikutnya baru membahas tentang Thariqoh, mengamalkan ajaran Tasawuf dan lain-lain. Bab terakhir, beliau menjelaskan tentang Abdul Muthalib dan segala hal yang keterkaitannya dengan tasawuf.

Pemikiran-pemikiran Beliau

Pemikiran Pendidikan Sufistik Habib Lutfi

Pendidikan sufistik Habib Lutfi adalah pendidikan syariat dengan tujuan tasawuf. Setiap orang yang belajar ilmu tasawuf harus melewati ilmu syariat atau yang dikenal dengan ilmu fiqih. Karena ilmu fiqih adalah dasar dari pendidikan tasawuf. Sedangkan pendidikan tasawuf adalah pendidikan yang mengatur iman, amal, Islam dan ihsan.

Tujuan pendidikan sufistik menurut Habib adalah untuk melatih diri dalam membersihkan jiwa dan hati (tazkiyatul qulub wa tazkiyatun nafs) sehingga dekat dengan Allah SWT dan Rasul-Nya.

Habib Luţfi yang merupakan penggagas utama dari Al-Muttaqo As-Sufy Al-Alamyatau Konferensi Sufi Dunia yang berlangsung di Jakarta 16 Juli 2011 ini membagi tasawuf menjadi tiga tingkatan, yaitu: pertama, tasawuf mubtadiin, atau tasawuf bagi pemula, tasawuf ini terlahir dari sunnah Nabi Muhammad SAW, yang membentuk akhlaq dan adab, misalnya seseorang berwudhu setelah membasuh muka setelah melakukan niat.

Esensi dari pendidikan sufistik menurut Habib Luţfi (Risalah: 2011, 35), bukan pada źikir atau ucapan semata, tetapi lebih pada nilai perbuatan dan dakwah dengan tujuan mendirikan agama Allah yang rahmatal lil‟alamin.

Bagi Habib Luţfi, pendidikan sufistik yang mengedepankan kejernihan hati dan ajaran universal kemanusiaan akan mampu menjadi alternatif solusi berbagai problematikan umat Islam dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: