Ketika Gubernur Cantik Kunjungi Kang Dedi, Ada yang Menjodoh-jodohkan Karena Kedua Tak Punya Pasangan

Kunjungan Mengejutkan Sherly Tjoanda ke Rumah Dedi Mulyadi: Disambut Anak Kecil dan Cerita Didemo karena Ikat Kepala

Kang Dedi Mulyadi (KDM) Dikunjungi Gubernur Maluku Sherly Tjoanda Foto Instagram @stjo

Bandung, Jawa Barat, EDITOR.ID,- Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda dikenal sebagai Gubenur yang cantik dan cerdas. Ia sangat dicintai rakyatnya. Ada hal yang istimewa kali ini. Sang Gubernur Sherly Tjoanda mendadak mengunjungi Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi yang namanya tengah kesohor di media sosial.

Momen pertemuan Gubernur cantik dengan Kand Dedi Mulyadi pun jadi viral di media sosial. Bahkan ada komentar-komentar dari netizen yang menjodohkan Kang Dedi Mulyadi dengan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda.

Kunjungan hangat Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda ke rumah Kang Dedi Mulyadi pun menjadi perhatian publik. Kunjungan tersebut bukan sekadar kunjungan biasa, momen ini berubah menjadi potret unik dari persahabatan, budaya, dan kejutan lucu yang bikin publik gemas.

Ditemani sang putri kecil, Ni Hyang Sukma Ayu, Dedi Mulyadi menyambut Sherly Tjoanda dengan penuh kehangatan khas Sunda. Tapi siapa sangka, obrolan mereka justru membuka tabir sejarah mengejutkan, masa ketika Dedi harus menghadapi demo hanya karena mengenakan ikat kepala adat Sunda.

“Dulu mah ribut… Saya pakai ikat begini aja dibilang musyrik, kafir, dikejar-kejar!” ungkap Dedi dengan santai namun penuh makna, seperti terekam dalam video yang kini ramai ditonton di channel YouTube miliknya.

Sherly yang mendengar kisah itu terlihat terkejut dan kagum, membalas, “Oh, waktu jadi Bupati?”

“Iya, belum ada medsos, belum bisa klarifikasi, pokoknya dihajar!” tambah Dedi sambil tertawa, tawa yang tak hanya menandakan luka lama, tapi juga keberhasilannya menjaga identitas budaya hingga hari ini.

Tapi tak berhenti di situ. Di tengah diskusi serius tentang budaya, datang momen tak terduga, sang putri, Ni Hyang, mendekat ke meja dan menyalami Sherly dengan santun. Lalu… Dedi melempar pertanyaan mengejutkan:

“Ayah boleh kawin nggak?”

Seketika ruangan meledak oleh tawa, apalagi setelah jawaban polos dan tegas dari Ni Hyang terdengar lantang,
“NGGAK BOLEH!”

Warganet langsung menjuluki momen itu sebagai “plot twist termanis 2025”. Banyak yang memuji Dedi atas hubungan eratnya dengan sang putri, dan menyebut Sherly Tjoanda sebagai tamu negara yang bisa membaur dengan kehangatan lokal.

Di tengah gempuran isu politik dan panasnya suasana negeri, video ini jadi oase, pengingat bahwa pemimpin juga manusia, dan bahwa nilai-nilai keluarga serta budaya adalah kekuatan terbesar kita.

Sebagai sesama Gubernur, Sherly Tjoanda merasa masih baru sehingga butuh belajar dengan Dedi Mulyadi yang sudah lebih berpengalaman.

Namun karena baru pertama kali jadi Gubernur, sebelumnya adalah Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi merasa ilmunya belum cukup.

Dedi Mulyadi ingin Sherly Tjoanda menikmati kampungnya, Lembur Pakuan Sukadaya Subang, untuk jalan-jalan, bukan studi banding.

Interaksi Dedi Mulyadi dan Sherly Tjoanda membuat mereka kemudian dijodoh-jodohkan. Terlebih keduanya sama-sama belum ada pasangan.

Sebelumnya Sherly Tjoanda juga telah studi banding ke DKI Jakarta dan Jawa Timur. Namun studi banding ke Jawa Barat sedikit berbeda lantaran status Dedi Mulyadi sebagai duda.

Seperti diketahui, Dedi Mulyadi pernah menikah dengan Anne Ratna Mustika pada 2003 dan bercerai setelah 20 tahun bersama.

Sama seperti Sherly Tjoanda, pernikahan Dedi Mulyadi dan Anne dikaruniai tiga buah hati pula. Karena sama-sama sedang tidak punya pasangan, jadilan Dedi Mulyadi dan Sherly Tjoanda dijodoh-jodohkan.

Gubernur Jawa Barat dan Gubernur Maluku Utara tersebut belakangan ini juga sama-sama jadi kesayangan, bahkan masyarakat di luar daerah mereka sekalipun.

Usia Sherly Tjoanda pun lebih muda 11 tahun dari Dedi Mulyadi sehingga dinilai cocok. Sayangnya mereka beda agama.

Oleh sebab itu, saat dijodoh-jodohkan warganet, Dedi Mulyadi malah menuliskan sepenggal lagu “Mangu” Fourtwnty yang memang mewakili kondisi beda agamanya dengan Sherly Tjoanda.

Sosok Sherly Tjoanda

Sherly Tjoanda lahir di Ambon, Maluku, pada 8 Agustus 1982. Artinya usianya saat ini 42 tahun.

Sherly Tjoanda merupakan istri dari mendiang Benny Laos yang meninggal dunia pada 12 Oktober 2024.

Pernikahan Sherly Tjoanda dan Benny Los pada 28 Mei 2005 dianugerahi tiga anak, masing-masing bernama Edbert (19 tahun), Edelyn (18 tahun), dan Edrick (15 tahun).

Sherly Tjoanda beragama Katolik. Sebab saat acara pelantikan kepala daerah seluruh Indonesia pada Februari 2025, ia menjadi wakil dari agama Katolik.

Sherly Tjoanda menyelesaikan pendidikan sarjana jurusan International Business Management di Universitas Petra Surabaya, dilanjutkan double degree di Inholland University, Belanda.

Jabatan Gubernur Maluku Utara disandang Sherly Tjoanda sejak 20 Februari 2025 hingga 2030.

Sherly Tjoanda maju sebagai Calon Gubernur Maluku Utara karena Benny Laos meninggal dunia dalam kecelakaan speedboat saat masa kampanye.

Bersama Partai Demokrat, didampingi Sarbin Sehe dan dukungan delapan partai politik, Sherly Tjoanda terpilih menjadi Gubernur Maluku Utara ‘menggantikan’ mendiang sang suami.

Sherly Tjoanda juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Bela Peduli dan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Maluku Utara.

Ketika Benny Laos menjabat sebagai Bupati Pulau Morotai periode 2017–2022, Sherly Tjoanda mendampinginya sebagai Ketua Umum TP PKK Kabupaten Pulau Morotai.

Politik bukan satu-satunya bidang yang dikuasai mendiang Benny Laos dan ditinggalkan untuk keluarganya.

Setelah kepergian sang suami untuk selama-lamanya, Sherly Tjoanda secara otomatis memimpin perusahaan pelayaran dan properti di bawah Bela Group milik mendiang Benny Laos. (tim)

Leave a Reply