Hukum  

Jokowi Mania Beberkan Indikasi Praktek Korupsi Sistemik

immanuel ebenezer jokowi mania beberkan indikasi praktek korupsi sistemik

EDITOR.ID ? Jakarta, Pernyataan Menkopolkam Mahfud MD tentang menggilanya korupsi di era Jokowi mendapat pembelaan dari relawan Jokowi Mania (JoMan). Organ relawan militan ini menilai tidak ada yang salah dari statement orang dekat almarhum Gus Dur ini.

Ketua JoMan, Immanuel Ebenezer mengatakan Mahfud justru wajib dibela, apalagi Mahfud menegaskan sistimiknya korupsi ini bukan kesalahan Presiden Jokowi.

“Selain peninggalan dan warisan era sebelumnya. Ini ulah dari pejabat atau menteri yang memanfaatkan momentum 3 tahun tersisa pemerintahan Jokowi,” kata aktivis 98 yang akrab dipanggil Noel ini, Senin (7/6/2021).

Noel mengungkapkan sistimiknya dugaan korupsi itu ada di Kementerian dan di sekeliling lingkaran presiden. Di tingkat kementerian dari indikasi jual beli jabatan oleh para staf ahlinya sangat terbuka jelas,

Menurut Noel, ada sejumlah alasan kenapa virus korupsi mewabah.

” Pertama, mereka sadar masa kekuasaan mereka akan berakhir dan harus bersiap diri masuk masa pensiun. Kedua, bersiap siap menghadapi Pilpres.2024. Ketiga hukuman yang relatif ringan dan merasa memiliki jaringan dengan penguasa,” tandas Noel.

Noel juga mengungkapkan, perilaku dugaan korupsi di Kementerian relatif samar-samar. Bisa tercium tapi tidak terang benderang.

“Beda dengan di daerah. Jelas terlihat adanya indikasi jual beli proyek sangat massive. Untuk mendapatkan 1 pekerjaan PL, harus setor DP 20 persen . Nah itu beda lagi kalau kerjaan selesai,” tandas dia.

Dirinya meyakini, sistemiknya dugaan korupsi ada di semua propinsi, kota dan kabupaten.

“Polanya kebanyakan diorganisir. Persentasenya macam macam, mungkin hanya 15 sd 20 persen kepala daerah tutup mata, diam dan tak mau terima. Tapi membiarkan anak buahnya KKN. 30 persen lagi tutup mata diam, dan mau terima hasil KKN. Sisanya 50 persen ikut mengorganisir korupsi itu,” tandas Noel.

Karena itulah, kata Noel, kehadiran KPK yang diperkuat diperlukan agar bisa mengurai sistemiknya korupsi di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: