Jet Tempur Mirage 2000-5 Bakal Perkuat TNI AU, Diborong Bekas dari Qatar Rp12 T

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akhirnya buka suara dan mengklarifikasi perihal pembelian 12 jet tempur bekas dari Qatar itu. Bacapres Partai Gerindra ini menyebut banyak negara yang ingin membeli 12 unit pesawat tempur (jet) Mirage 2000-5 bekas dari Qatar.

Jet Tempur Mirage

Prabowo mengaku berhasil mendapatkan 12 unit pesawat tempur Mirage bekas itu lantaran memiliki hubungan baik dengan Qatar.

“Ini sulit, banyak negara yang mau ambil. Alhamdulillah, dengan hubungan kita yang baik dengan Qatar, mereka kasih kepada kita,” ujar Prabowo di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Kamis (15/6/2023).

Prabowo mengklaim kendati pesawat tempur Mirage dari Qatar ini bekas, namun memiliki teknologi yang canggih.

Ia menerangkan teknologi pesawat Mirage itu hampir mirip dengan pesawat jet Rafale yang diperkirakan akan tiba pada Januari 2026.

Selain itu, ia menyebut jam terbang pesawat juga tidak terlalu tinggi. Mengingat, wilayah Qatar yang kecil.

“Dan teknologinya sudah sangat canggih dan nanti mengarah kepada Rafale. Jadi inilah pilot-pilot kita nanti akan kita latih di Mirage. Begitu Rafale datang, dia akan transisi ke Rafale,” ucap dia.

Pesawat Dinilai Terlalu Tua

Menurut situs pabrikan Dassault Aviation, pesawat ini dibuat dan dirilis pada 1967. Hal itulah membuat banyak anggota DPR mengkritik rencana itu karena mereka menilai pesawat itu sudah terlalu tua.

Pesawat tersebut direncanakan tiba di Indonesia 24 bulan sejak tanggal pembelian. Pihak kementerian RI pun tidak mau menyebutkan usia pesawat jet tempur itu.

Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha mengatakan pihaknya memilih pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar untuk menutup penurunan kesiapan tempur TNI Angkatan Udara (AU).

“Indonesia membutuhkan jet tempur yang dapat dikirimkan dengan cepat untuk menutupi penurunan kesiapan tempur armada TNI Angkatan Udara,” kata Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, juru bicara Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, Kamis (15/6/2023).

Edwin mengatakan penurunan kesiapan pesawat tempur TNI AU disebabkan beberapa faktor. Seperti banyaknya pesawat tempur TNI AU yang habis masa pakai, banyaknya pesawat yang akan melaksanakan upgrade, overhaul/repair dan masih lamanya pengiriman pesawat pesanan pengadaan baru.

Di sisi lain, ia memastikan pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar sudah sesuai mekanisme berlaku yakni berdasarkan surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Surat Menteri Keuangan.

Saat ini, status kontrak dalam proses efektif kontrak. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki perhatian yang tinggi atas kesiapan tempur TNI AU. Menurut Kemenhan, banyak alutsista TNI AU berupa pesawat tempur sudah masuk dalam fase habis masa pakainya, seperti pesawat F-5 Tiger.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: