Jadi Primadona, Harga Ivermectin Melambung 500 Persen

invermectin

EDITOR.ID, Jakarta,- Setelah merebaknya testimoni pasien yang terpapar virus Covid-19 mengaku hasil swabnya negatif beberapa hari usai minum Ivermectin, popularitas obat ini, mendadak kini jadi primadona. Namun apakah obat ini mampu mengobati Covid? Masih dalam penelitian.

Popularitas obat ivermectin mampu mengobati pasien Covid mengakibatkan harga obat Ivermectin mulai naik di toko daring atau e-commerce.

Penjual pada e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee, mematok harga di kisaran Rp250 ribu hingga Rp298 ribu untuk sepuluh tablet, atau kisaran Rp25 ribu hingga Rp29.800 per tablet.

Harga Ivermectin dengan merek Ivermax rata-rata mulai dari Rp 200 ribu. Sedangkan harga eceran tertinggi atau HET Ivermax 12 mg per strip seperti yang tercantum dalam kemasan adalah Rp 256 ribu.

Di Tokopedia misalnya, obat ivermectin dengan merek Invermax 12mg harga tertinggi adalah Rp 657 ribu. Rata-rata produk Ivermectin di Tokopedia mulai dari Rp 180 ribu hingga Rp 600 ribu.

Salah satu penjual di Tokopedia , produk dengan harga Rp 335 ribu per setrip untuk 10 tablet dibeli dengan total transaksi 168 pembeli. Pelapak ini berlokasi di Tangerang.

Tak hanya Tokopedia, serupa dengan marketplace lainnya Shopee. Masih dengan merek yang sama, harga tertinggi adalah Rp 560 ribu per setripnya. Rata-rata produk Ivermectin di Shopee mulai dari Rp 265 ribu hingga Rp 600 ribu.

Tak hanya di DKI Jakarta dan sekitar, harga Ivermax mencapai ratusan ribu ditemukan di luar ibu kota. Salah satu toko dengan penjualan Invermax paling laris di Shopee itu Rp 350 ribu. Seller tersebut sudah menjual 11 Ivermax dan berlokasi di Surabaya.

Salah satu pelapak di Semarang, menawarkan harga Ivermax mencapai Rp245 ribu untuk 10 tablet, atau Rp24.500 per tablet.

Penjual menyampaikan obat tersebut akan kadaluarsa pada 30 Juni 2023 mendatang. Penjual tersebut juga memastikan ketersediaan stok alias ready stock bagi pembeli yang membutuhkan.

Bahkan, terdapat penjual dari luar Pulau Jawa, yakni Palembang, Sumatera Selatan yang menawarkan Ivermax seharga Rp265 ribu untuk 10 tablet, atau Rp26.500 per tablet.

Sementara itu, layanan kesehatan daring, Halodoc menawarkan obat dengan merek Ivermectin dengan harga Rp197.100 untuk 20 tablet. Itu berarti, untuk satu tabletnya dipatok seharga Rp9.855.

“Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter,” bunyi informasi yang disampaikan Halodoc.

Namun, untuk merek Ivermax harganya tidak jauh berbeda dengan e-commerce lainnya yakni di rentang Rp256 ribu hingga Rp312 ribu untuk 10 tablet. Itu berarti, satu tablet dipatok harga Rp25.600 hingga Rp31.200.

“Harganya berbeda di tiap apotik,” bunyi informasi dari Halodoc.

Pemerintah saat ini sedang mempercepat uji klinis Ivermectin. Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, pemerintah berupaya menyediakan obat terapi murah, terjangkau dan mudah didapat.

“Dengan harga obat yang murah dan terjangkau, saya yakin rakyat akan bisa mendapatkannya dengan mudah dan tidak akan menjadi beban,” kata Erick Thohir, Senin, 28 Juni 2021.

Erick Thohir menargetkan Ivermectin bisa diproduksi massal oleh Indofarma. Pada tahap awal, obat ini akan diproduksi 4,5 juta sehingga harganya bisa ditekan Rp 5.000 sampai Rp 7.000 per butir.

Saat ini produsen Ivermectin dengan merek edar Ivermax 12mg adalah PT Harsen Laboratories. PT Harsen juga melakukan uji klinis obat Ivermectin untuk pencegahan penularan Covid-19, dan akan meneken kerja sama dengan Universitas Pertahanan. PT Harsen akan membiayai uji coba tersebut.

?PT Harsen sudah bersedia ketika diminta Universitas Pertahanan untuk menjadi sponsor uji klinis Ivermectin sebagai profilaksis atau pencegahan,? kata Vice President PT Harsen Laboratories Sofia Koswara dalam konferensi pers daring, Senin, 28 Juni 2021.

Sebelum uji klinis digelar, harga Ivermectin saat ini tak bisa dibilang murah. Di marketplace, harganya mencapai ratusan ribu rupiah untuk satu strip berisi 10 butir obat.

Sementara, BPOM baru memberikan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) Ivermectin untuk penggunaan sebagai obat covid-19. Uji klinis akan dilakukan di delapan rumah sakit Jakarta.

“Badan POM sejalan dengan rekomendasi WHO memfasilitasi untuk segera pelaksanaan uji klinik yang diinisiasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan,” kata Kepala BPOM Penny Lukito melalui konferensi pers.

Uji klinis dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan dengan pemberian obat kepada pasien selama 5 hari dan pemantauan dimulai 28 hari setelah pemberian obat. BPOM mengatakan izin edar Ivermectin saat ini merupakan obat cacing. Sedangkan, kegunaan Ivermectin sebagai obat covid-19 masih menunggu hasil uji klinis. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: