Irjen Prof Dr Chrysnanda Dwilaksana, Jenderal Pelukis dan Guru Polisi

Ditengah sapuan kuasnya dalam lukisan, Chrysnanda sering menyisipkan pesan dari maha guru Jawa tokoh pewayangan Semar atau Ki Lurah Bodronoyo. Salah satu filosofi yang fenonemal adalah kata-kata bijak tokoh pewayangan yang digambarkan sebagai gurunya Dewo itu: "Sura Dira Jaya Jayaningrat, Leburing Dening Pangastuti".

Kasespim Lemdiklat Polri Irjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana. Foto Instagram Official ChrysnandaDwilaksana

Kata-kata ini memiliki makna yang artinya sifat picik, keras hati, dan angkara murka di dalam diri kita hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijaksana, sabar, dan lembut hati.

Seperti api, tidak bisa padam dengan api, tetapi kita membutuhkan air untuk memadamkannya Demikian juga kebiasaan buruk kita, kita harus mengatasi kebijaksanaan, kerendahan hati, dan kesabaran.

Jenderal Chrysnanda mengungkapkan bahwa menungso kuwi manunggale roso (manusia bersatu pada rasa). “Sejatine Urip iku anane ing rasa. (Sebenarnya hidup itu terletak pada rasa), roso iku kelebu ing jerone ati (Rasa itu berada di dalam hati),” tuturnya.

Datang Sering Lamun Ketaman, Datang Susah Lamun Kelangan. Kalimat tersebut bermakna bahwa jangan sedih ketika sedang mengalami musibah atau kehilangan sesuatu, karena pada hakikatnya, semua akan kembali pada Sang Pencipta.

Suami dari drg. Elisabeth Rosdwiana, S.E ini mempedomani filosofi Semar bahwa Urip Samadya, artinya Hidup Sederhana. Mengambil dari sifat Semar yang disebut sebagai dewa namun tetap menjadi pelayan, kita dapat mencontoh untuk tetap hidup sederhana dan jangan terlalu ambisius. Secukupnya saja dalam menikmati hidup, karena roda itu berputar.

Chrysnanda mengutip pendapat Syech Siti Jenar soal Gusti Manunggaling Kawulo yang artinya Tuhan ada Dalam Diri kita. Sedulur Papat Limo Pancer sebagai simbol kearifan lokal Jawa yang mengajarkan nilai-nilai universal tentang persaudaraan, keseimbangan, dan kebijaksanaan.

Konsep ini tetap relevan dalam era modern, di mana kebersamaan dan kebijaksanaan sangat diperlukan untuk mencapai kehidupan yang lebih bermakna dan harmonis.

Suasana Lembaga Pendidikan Sespimti Polri Lebih Asri dan Indah Berkat Kepemimpinan Irjen Pol Prof Dr Chrysnanda Foto Ist

Ubah Wajah Kampus Sespim Polri Menjadi Lebih Berbudaya

Ketika Prof Chrysnanda diberi mandat memimpin Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim Polri), meski baru enam bulan bertugas beliau sudah mampu mengubah karakter dan wajah sekolah calon jenderal polisi itu menjadi lebih bernuansa budaya dan sarat dengan pesan membangun peradaban.

Jenderal Chrysnanda mengajak kami keliling “markas Padepokan” pencetak pemimpin Polri masa depan. Di bangunan sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim Polri) itu, Irjen Chrysnanda banyak menanamkan pesan melalui banner kata-kata bijak penuh makna untuk mengajarkan pada peserta didik mengenai polisi membangun peradaban.

Irjen Chrysnanda banyak memberikan petuah kepada anak didiknya tentang kepemimpinan. Bagaimana menjadi seorang pemimpin yang selalu merasakan dan mendengar bawahan. Menggambil tanggung jawab kelembagaan. Bersikap ksatria.

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: