Gaduh Kuliner “Babi”, DPR Minta Mendag Jangan Jerumuskan Pak Jokowi

screenshoot video presiden joko widodo mengkampanyekan kuliner nusantara yang diunggah kementrian perdagangan foto kompas tv akun youtube

EDITOR.ID, Jakarta,- Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyayangkan tindakan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang menjerumuskan Presiden Joko Widodo dalam kampanye “Bangga Buatan Indonesia”. Presiden Jokowi diberikan materi mengkampanyekan kuliner lokal Bipang Ambawang asal Kalimantan Barat.

Ternyata kuliner Bipang Ambawang berbahan Babi Panggang. Sontak kampanye Presiden Jokowi menjadi kontroversi ditengah masyarakat sedang menjalankan Ibadah Puasa dan suasana menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Mufti Anam mengingatkan Menteri Perdagangan M Lutfi cermat dalam menjalankan program atau mengambil kebijakan agar tidak menyulitkan Presiden Joko Widodo.

Pernyataan Mufti Anam ini menanggapi pidato Jokowi dalam video yang diunggah di akun YouTube Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2021 bertajuk “05.05 hari Bangga Buatan Indonesia”. Dimana Presiden mengkampanyekan kepada masyarakat untuk mencintai kuliner nusantara salah satunya menu Bipang Ambawang yang ternyata berbahan babi panggang.

?Beberapa kali Pak Mendag selalu bikin posisi Presiden Jokowi terpojok. Pertama, soal benci produk asing. Kedua, soal impor beras. Ketiga, soal bipang ambawang yang membuat Pak Jokowi di-framing sedemikian rupa di medsos, seolah-olah Pak Jokowi penikmat babi panggang, apalagi konteksnya bicara soal mudik Lebaran,? kata Mufti.

Mufti menyebut, ketidakcermatan Mendag berakibat fatal bagi Presiden Jokowi.

?Mulai dari benci produk asing sampai bipang ambawang yang viral di seluruh Indonesia, dan sampai jadi perbincangan di kalangan tokoh-tokoh agama di desa-desa di dapil saya,? ujar Mufti yang berasal dari daerah pemilihan Pasuruan-Probolinggo.

Mufti mengatakan, evaluasi menyeluruh diperlukan terhadap kinerja Kementerian Perdagangan.

?Betapa fatalnya Mendag Lutfi menyarankan Pak Jokowi mempromosikan bipang ambawang dalam konteks ketika presiden bicara soal mudik. Kenapa tidak dicek script-nya, kenapa tidak dicek sebelum dipublikasikan? Apa ada maksud ingin mendiskreditkan presiden?? tutur Mufti.

Dia menambahkan, jika memang Mendag Lutfi beralasan bahwa video ?bipang ambawang? adalah dalam rangka Hari Bangga Buatan Indonesia, seharusnya konteks pembicaraan tidak disangkutkan dengan mudik.

?Presiden Jokowi adalah pencinta kuliner lokal, pencinta UMKM. Namun, tentu beliau tidak hafal nama puluhan ribu jenis kuliner di tanah air. Mendag Lutfi mestinya paham kalau mau bikin gerakan seperti itu, jangan malah bekerja tidak teliti sehingga membuat Pak Jokowi terpojok,? ujarnya.

Mufti juga menilai Mendag Lutfi tidak fokus menjalankan tugasnya. Sebab, Lutfi terlibat dalam dukung-mendukung pencalonan ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

?Saya baca di media, Pak Mendag mengampanyekan salah seorang caketum Kadin Indonesia. Kok malah sibuk kampanye caketum Kadin daripada mengurus soal perdagangan. Mungkin itu yang bikin Mendag tidak fokus, dan akhirnya beberapa kali blunder,? kata Mufti.

Menurut Mufti, kinerja Mendag Lutfi ?diuntungkan? dengan situasi pandemi di mana daya beli rakyat sedang tidak prima, sehingga membuat fluktuasi harga relatif terkendali saat bulan Ramadan dan jelang Lebaran. Tercatat hanya daging sapi yang kini harganya relatif berfluktuasi.

?Namun, ingat, stabilitas harga bahan pokok saat ini bukan karena kinerja Mendag, tetapi memang daya beli sedang susut,? pungkas politisi PDI Perjuangan itu.

Sebelumnya kuliner asal Kalimantan bernama Bipang Ambawang menjadi trending topic di Twitter, Sabtu (8/5/2021). Pemicunya adalah pidato ajakan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat berbelanja kuliner secara online di Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Pidato tersebut diunggah dalam video YouTube Kementerian Perdagangan RI, 5 Mei 2021 lalu. Seperti diketahui, bipang ambawang merupakan kuliner babi panggang khas Kalimantan Barat.

Ada warganet yang menilai makanan bipang ambawang tak semestinya menjadi oleh-oleh Lebaran karena dalam agama Islam, babi merupakan makanan haram.

Berawal dari pidato itu, topik mengenai bipang ramai diperbincangkan warganet, bahkan hingga menduduki top trending topic Twitter.

Berdasarkan penelusuran, potongan pidato Jokowi tersebut berasal dari video yang diunggah di akun YouTube Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2021 bertajuk “05.05 hari Bangga Buatan Indonesia”.

“Sebentar lagi Lebaran. Namun karena masih dalam suasana pandemi, pemerintah melarang mudik untuk keselamatan kita bersama. Nah, Bapak, Ibu, Saudara-saudara, yang rindu kuliner daerah atau mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online,” kata Jokowi dalam video yang beredar di linimasa, Sabtu (8/5/2021).

“Yang rindu makan gudeg Yogya, bandeng Semarang, siomay Bandung, pempek Palembang, Bipang Ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah,” lanjut Jokowi.

Hingga Sabtu sore, tagar #Bipang masih menjadi trending topic di media sosial Twitter dengan lebih dari 41.000 twit dari warganet.

“Assalamu?alaikum Pak @jokowi, mhn diklarifikasi ttg oleh2 lebaran Bipang Ambawang karena itu adlh babi panggang yg jelas haram bagi muslim, apa lagi ini Idul Fitri hari raya ummat Islam, tdk elok rasanya. Apakah ini disengaja, atau karena bapak tdk tau? Tks atas jawabannya,” twit akun @Hilmi28.

 

 

Namun, ada juga yang berpendapat penyebutan bipang ambawang oleh Jokowi itu ditujukan untuk umat Kristen dan Katolik yang akan memperingati Kenaikan Isa Almasih pada tanggal yang sama saat Lebaran.

“Ingat selain lebaran tanggal 13 mei hari raya kenaikan Yesus ke Surga, jadi bipang ambawang itu hak kami…,” tulis akun @KatolikG.

(tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: