EDITOR.ID, Jakarta,- PT Sarinah (Persero) resmi berintegrasi dengan PT Parna Jaya, pengelola Hotel Sari Pan Pacific. Kementerian Bada Usaha Milik Negara (BUMN) ingin menjadikan kedua perusahaan yang memiliki lokasi berdekatan ini nantinya akan menjadi pusat tourism di tengah kota Jakarta, mulai dari penginapan hingga pusat belanja.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Sarinah akan bangkit kembali seperti cita-cita Presiden Sukarno yang menjadikan Sarinah sebagai pusat belanja modern dengan dasar kultur. Ditargetkan pemugaran gedung ini bisa rampung pada November 2021.
“Daerah sekitar Sarinah harus tingkatkan sinerginya, salah satunya hotel Sari Pan Pasific yang sudah berdiri dari 1976 jadi ikon Jakarta. Kepemilikan yang selama ini tentu belum maksimal, hari ini kita maksimalkan,” kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Selasa (4/5/2021).
“Insya Allah tahun ini Sari Pasific sendiri sudah memulai renovasi besar-besaran sehingga bisa menjadi hotel yang menjadi pusat tujuan untuk penginapan di DKI Jakarta,” tambah mantan Ketua Tim Sukses Capres Jokowi-Maruf ini.
Tidak kalah pentingnya, lanjut Erick, penggabungan ini merupakan fasilitas pendukung antara hotel dan Sarinah saling terkait. “Karena itu jaraknya sangat dekat. Inilah saya rasa bulan baik, membangun ekosistem baik, hari ini tentu kita laksanakan niat itu menjadi kenyataan,” paparnya.
Sejalan dengan itu, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengatakan nantinya Sarinah akan menyediakan produk-produk UMKM Indonesia yang memiliki economic skill yang baik sehingga memiliki harga yang kompetitif. Targetnya adalah membawa produk UMKM yang dipasarkan Sarinah menjadi go international.
Dia menyebutkan pada Juni dan Juli nanti Sarinah akan melakukan kurasi atas produk UMKM yang akan dipasarkan melalui Sarinah. Kurasi ini akan menggunakan kriteria yang spesifik, yakni basic, select dan signature.
“Jadi distribusi ke offline, duty free shop, trading house, Sarinah internasional offshore kalau nanti buka di luar negeri. Kami libatkan ekspertis style, art, craft, jewelry sehingga ada masukan sesuai dengan bidangnya,” kata Fetty.
Untuk menunjang kerja sama tersebut, Direktur Utama Parna Jaya Charles Simbolon mengatakan tahun ini Hotel Sari Pan Pasific akan melakukan renovasi besar-besaran dan telah menganggarkan dana hingga Rp 360 miliar untuk rencana tersebut.
“Kami akan investasi Rp 365 miliar. Renovasi tersebut untuk keseluruhan, seluruh kamar, lobi area dan parkiran dan semua akses F&B akan lebih confinient lagi. Juga dengan Sarinah sebagai arahan Pak Menteri agar lebih gampang lagi, fasilitas duty free akan kami siapkan,” kata dia di kesempatan yang sama.
Adapun kerja sama Sarinah dengan Parna Jaya ini juga menandai selesainya sengketa hukum antara kedua perusahaan yang berlangsung sejak 2007 lalu soal kepemilikan Hotel Sari Pan Pacific.
Kedua belah pihak bermaksud untuk mengakhiri secara damai sengketa-sengketa dan upaya-upaya hukum yang telah, sedang, atau akan dijalankan sesuai dengan Putusan PK Perdata, Putusan Perdata RUPS dan Putusan TUN mengenai komposisi kepemilikan saham Pihak Pertama (PT Sarinah) dan Pihak Kedua (PT Parna Jaya) di dalam perusahaan.
Berdasarkan permasalahan hukum tersebut, saat ini, kedua belah pihak, Sarinah dan Parna Jaya saling menyetujui untuk mengakhiri secara damai sengketa-sengketa hukum tersebut. Berdasarkan perjanjian, kedua belah pihak sepakat untuk saling memiliki 3.750 saham atau setara dengan 50%-%50%.
Hasil RUPS kedua perusahaan, keduanya pihak juga menyepakati bahwa Kewajiban Inbreng Pihak Pertama berupa penyerahan tanah kepada perusahaan seluas 2.280 m2 akan dikesampingkan.
Selanjutnya, berdasarkan perjanjian keduanya, para pihak sepakat untuk memberikan hak pengelolaan dan pengoperasian hotel kepada PT Parna Jaya selama 15 tahun lamanya terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian. (tim)
