Doktor Leiden University, Adrenalin nya Bela Rakyat Kecil

Surya lebih banyak peduli dan membantu kasus hukum yang dialami para buruh. Tak hanya di Indonesia, bahkan sampai ke tingkat internasional.

Ia tercatat sebagai Wakil Presiden Internasional Centre for Trade Union Rights, Inggris, dan komisioner Internassional Commission for Labour Rights, sebuah organisasi buruh internasional di New York, Amerika Serikat.

Selain itu, ia tak pelit berbagi ilmu. Itu diwujudkannya dengan menjadi tenaga pengajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

“Ilmu pengetahuan ini mengamanatkan saya untuk tetap berpijak di bumi dan membaktikan diri untuk harkat kemuliaan kemanusiaan,” kata Surya.

Surya juga menjadi sosok penting pada saat pengesahan UU No. 24 tahun 2011 mengenai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dialah Koordinator Tim Pembela Rakyat untuk Jaminan Sosial dari Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS), yang mengawal pengesahan UU tersebut.

Membela rakyat kecil ini pernah dilakukannya bersama Munir Said Thalib, Tokoh dan Pejuang Hak Azasi Manusia (HAM) dari Malang, Jawa Timur dan namanya telah menjadi pahlawan HAM di Indonesia.

Sosok Ibu yang Menjadi Sumber Moral

Surya Tjandra dibesarkan di keluarga tak mampu. Orangtuanya pedagang ayam potong di Pasar Jatinegara, Jakarta. Surya gemar mengayuh sepeda keluar masuk kampung untuk melihat berbagai realitas dalam masyarakat.

Kebiasaan ini bukan kepalsuan, itu apa adanya Surya yang memang terbiasa begitu sedari kecil.

Lahir di Jatinegara, Jakarta, pada 28 Maret 1971, Surya tumbuh dalam keluarga yang sederhana.

Ia adalah anak keenam dari tujuh bersaudara dari pasangan Satya Wirawan dan Wiriana Tjandra.

Suami-istri ini menghidupi keluarga dengan menjadi pedagang ayam potong di Pasar Jatinegara. Mereka tinggal di rumah kontrakan dan berpindah-pindah dengan penghasilan pas-pasan.

Uniknya, dalam keluarga Surya, justru yang berperan sebagai kepala keluarga adalah ibunya, Wiriana Tjandra.

Wiriana menjadi sumber moral dan penghasilan keluarga.

Dari sang ibulah, Surya belajar manajemen kehidupan dan seni memimpin.

“Beliau perempuan istimewa yang akan selalu istimewa bagi saya,” kata Surya yang sangat memuliakan sosok perempuan.

Tak lekang dari memori Surya tentang kerja keras ibunya mendidik anak agar disiplin dan tekun mengejar cita-cita.

Keterbatasan ekonomi, telah membuat dua kakak Surya terpaksa berhenti kuliah di tengah jalan.

Namun, situasi itu tidak membuat Surya menyerah. Ia tetap semangat belajar, kendati di akhir semester sering tak menerima rapor sebab belum bayar uang sekolah.

“Waktu itu, saya mengandaikan bahwa saya memang benar naik kelas,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: