Cek Fakta: Apa Benar Air Bekas Cucian Beras Banyak Mengandung Mineral Berkhasiat?

Mengupas dengan tuntas secara ilmiah bukti air bekas mencuci beras terbukti banyak terkandung mineral berkhasiat serta manfaatnya

Selain kandungan nutrisi yang tinggi, ternyata air bekas mencuci Brras juga mengandung beberapa bakteri antagonis yang mampu melawan bakteri jahat / patogen. Kehadiran bakteri baik tersebut juga bisa mencegah kehadiran hama jenis kutu-kutuan dengan cara memecahkan sel telurnya sebelum menjadi hama yang mengganas, tentunya selain tanaman menjadi subur dan segar, penggunaan pupuk dari air cucian beras juga dapat meningkatkan imunitas tanaman terhadap serangan hama. berikut beberapa jenis bakteri baik yang terkandung pada air cucian beras.

Bakteri Pseudomonas fluorescens

Bakteri ini adalah sejenis mikroorganisme yang mampu beradaptasi serta mengkloning diri dengan baik pada sistem perakaran tumbuhan. Keunggulannya adalah dapat mensitesis metabolit yang bertugas untuk menghambat pertumbuhan patogen.

Bakteri Pektolitik pektin

Bakteri pektolitik pektin adalah jenis mikroba yang bertugas untuk mensitesis karbohidrat serta asam amino untuk menghasilkan hormon tumbuh atau zat pengatur tumbuh (biasa disingkat dengan ZPT).

Bakteri Xanthomas maltophilia

Bakteri inilah yang mampu menginfeksi sel hama embun tepung karena perkembangbiakannya yang cepat pada suhu di atas 33 derajat celcius.

Air cucian beras dapat kita gunakan secara langsung untuk menyiram tanaman aglonema kita, tetapi pada saat penyiramanan usahakan jangan sampai mengenai daun walaupun tidak berbahaya bagi tanaman tetapi apabila terkena daun akan menyebabkan daun menjadi kelihatan kotor.

Jika kita menginginkan agar air cucian beras dapat diserap tanaman secara cepat dan efektif maka air cucian beras perlu dipermentasikan terlebih dahulu sehingga menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Berikut cara pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari cucian air beras:

1. Alat:
a. Ember atau Jiregen serta penutupnya;
b. Corong;
c. Pengaduk.

2. Bahan:
a. Air cucian beras : 1 liter;
b. EM4 : 1 sendok makan;
c. Molase atau tetes tebu: 1 sendok makan (alternatif molase bisa pakai gula putih atau gula jawa).

3. Cara membuat:
a. Isi ember/jerigen dengan air cucian beras;
b. Masukkan gula dan aduk hingga semuanya larut;
c. Masukkan EM4 aduk hingga tercampur secara merata;
d. Tutup ember/jerigen dengan rapat dan simpan ditempat yang tidak terkena matahari secara langsung;
e. Pada hari ke-2, buka penutup sebentar dan aduk agar gas-gas yang terbentuk dapat keluar, lalu tutup kembali. Lakukan seperti itu hingga hari ke-6;
f. Pupuk Organik Cair (POC) air cucian beras yang sudah selesai difermentasi, sudah bisa digunakan untuk memupuk tanaman. Proses fermentasi berjalan sukses ditandai dengan bau khas seperti tape.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: