Breaking News: Surya Paloh Tiba-Tiba Berubah Haluan Politik Gandeng PKB Usung Anies-Cak Imin, Demokrat Meradang

PD menyatakan dengan tegas bahwa Partai NasDem dan Anies Baswedan telah mengkhianati kesepakatan yang telah diikrarkan. Demokrat juga menyebut langkah itu merupakan bentuk pengkhianatan terhadap spirit perubahan. "Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol," tegas Teuku Riefky Harsya.

Ketum PKB Cak Imin Akan Berduet dengan Anies Baswedan Maju ke Pilpres 2024

“Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” imbuhnya.

Riefky mengatakan pihaknya menerima informasi dari Sudirman Said, yang mewakili Bacapres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies-Cak Imin. Persetujuan ini disebut dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh.

Partai Demokrat Kecewa Besar, Anies Sudah Pilih AHY Kenapa Berubah?

Riefky mengklaim Anies sebenarnya sudah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendampingnya pada Pilpres 2024 pada 14 Juni 2023. Namun hari ini Partai Demokrat seakan tersambar petir dengan kabar Surya Paloh akan menduetkan Anies dengan Ketum PKB Cak Imin dalam Pilpres 2024.

“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar.

Demokrat ‘dipaksa menerima keputusan itu (fait accompli),” ujar Riefky.

Sehari setelahnya, Rabu (30/8/2023), Anies tak mengatakan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

“Melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” ucap dia.

Terakhir, Riefky menganggap bahwa tindakan tersebut adalah wujud pengkhianatan Nasdem dan Anies atas piagam pembentukan KPP.

Padahal, dalam piagam itu disebutkan, ketiga parpol KPP memberikan mandat pada Anies untuk menentukan bacawapresnya sendiri.

Atas peristiwa itu, Riefky mengatakan PD bakal menggelar rapat Majelis Tinggi PD.

Hal ini sesuai dengan aturan yang tertuang dalam AD/ART partai yang didirikan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono itu.

“Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai,” ujar Riefky. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: