Anak Negeri Siapkan Robot Autonomous “Hajar” Corona, Mampukah?

Ilustrasi Robot Tentara untuk Perang Modern (The Engineer)

EDITOR.ID, Bandung,- Rakyat Indonesia bahu membahu dan bersatu padu berjuang bagaimana bangsa ini mampu menjinakkan virus Corona agar tidak liar terus menyebar kemana-mana menulari satu persatu orang. Berbagai cara dilakukan.

Mulai dari menjaga jarak (physical Distancing), meningkatkan imun tubuh dengan mengkonsumsi jamu dan nutrisi sehat hingga menciptakan robot untuk melawan keganasan penyebaran virus yang tidak tampak mata ini.

Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) buatan tim peneliti LIPI dab Telkom University Bandung untuk disinfektan virus Corona. (Dokumen tim riset)

Wabah Corona mengilhami teknokrat dan orang pintar di negeri ini untuk memeras otak mencari inovasi dan kreativitas bagaimana mengusir atau mematikan virus Covid-19. Salah satunya dilakukan Tim dosen dan peneliti dari Telkom University bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Para teknokrat Indonesia ini mendesain dan membuat purwarupa robot untuk melawan virus Corona (Covid-19).

Robot yang akan diandalkan untuk menghadapi Corona itu bernama Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR). Dalam perang melawan virus, Robot ini akan berjalan, berkeliling serta bertugas membersihkan ruangan dari virus dengan memancarkan sinar dari lampu ultraviolet jenis C atau UVC.

Sudah barang tentu robot terbuat dari bahan logam dan tidak mungkin akan tertulari virus jika ia masuk ke tempat dimana rentan penyebaran Corona.

Rencananya, Selasa 7 April 2020 robot itu akan diujicobakan di Wisma Atlet Jakarta yang dipakai sebagai rumah sakit darurat pasien Covid-19.

Robot itu berbentuk kotak seperti meja beroda empat. Di bagian atasnya dipasangi enam lampu neon panjang yang dipasang tegak.

“Itu lampu Ultraviolet C yang kami beli di pasaran,” kata Irwan Purnama dari Balai Pengembangan Instrumentasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung kepada Tempo, Ahad 6 April 2020. Jenis lampu UVC itu low pressure yang cocok dipakai sebagai disinfektan.

Robot akan diperintahkan untuk memasuki ruangan-ruangan yang diduga tercemar virus Corona. Selain akan diujicobakan di Wisma Atlet, lokasi selanjutnya direncanakan di Rumah Sakit Pindad Bandung.

Ketika memasuki ruangan lampu UVC di robot akan dinyalakan. Teorinya, sinar UVC itu akan memecahkan dinding sel protein setelah pancarannya terserap oleh DNA, RNA, dan protein virus dan sejenisnya hingga gagal mereplikasi sel.

“Dinding atau benda sekitar juga langit-langit bisa terjangkau,” kata Irwan.

Irwan bertugas menangani lampu itu disertai kajiannya. Sementara mitranya dari Telkom University Bandung Angga Rusdinar yang didapuk sebagai ketua tim menyiapkan perangkat robotiknya. “Kebetulan robotnya sudah ada, kami modifikasi dari kebutuhan industri,” ujarnya.

Sedianya robot berukuran 45 x 84 x 33 sentimeter itu dirancang untuk mengangkut barang di pabrik. Cara kerja robotnya bisa otomatis (autonomous) dengan melintasi garis khusus yang dipasang di lantai, dan bisa juga dikendalikan dari jauh lewat remote control.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: