Indonesia Jalin Kerjasama Pendidikan Ketahanan dengan Yordania

Gubernur LEMHANNAS RI, Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo, dari pihak Indonesia, dan Brigadier Jenderal Abdullah. S. Al Shdaift, selaku Komandan RJNDC, dari pihak Yordania.

EDITOR.ID, Amman,- Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS) Republik Indonesia dan Royal Jordanian National Defense College (RJNDC) telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) mengenai Kerja Sama Pendidikan, Pelatihan, dan Kajian strategis di Bidang Pertahanan dan Keamanan yang berlangsung di Amman, 17 Oktober 2018 beberapa waktu lalu.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Gubernur LEMHANNAS RI, Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo, dari pihak Indonesia, dan Brigadier Jenderal Abdullah. S. Al Shdaift, selaku Komandan RJNDC, dari pihak Yordania.

Pada acara penandatanganan MoU tersebut, turut hadir KUAI KBRI Amman Yordania, Ary Raharjo, Kepala Kantor Urusan Kerja Sama Internasional LEMHANNAS RI, First Admiral Budi Setiawan, S.T; Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri LEMHANNAS RI, Kolonel AU Rujito Dibyo Asmoro; Sekertaris Kedua KBRI Amman, Ade Safira; Atase Pertahanan KBRI Cairo, Kolonel Kemas; ADC Gubernur LEMHANNAS, Kapten Taufik Ismail; dan pimpinan fakultas RJNDC.

Komandan RJNDC mengatakan bahwa pihak Yordania ingin banyak belajar dari pengalaman Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan kebhinnekaan tetapi mampu mempertahankan persatuan dan keamanan.

Di sisi lain, Gubernur LEMHANNAS RI menegaskan bahwa LEMHANNAS juga ingin menimba pengalaman dari Yordania yang mampu menjaga keamanan nasionalnya di tengah-tengah situasi politik Timur Tengah yang tidak stabil.

Penandatanganan MoU tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, pelatihan dan pengkajian strategis pada bidang pertahanan dan keamanan, di mana kedua negara menyadari dan berkeinginan untuk meningkatkan kerja sama di bidang-bidang tersebut, terlebih bahwa kedua negara telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1950.

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dianggap penting karena kedua pihak menyatakan perlu melakukan kajian strategis tentang isu-isu regional dan internasional terkini di bidang pertahanan dan keamanan.

Kedua pihak juga menyadari pentingnya kebutuhan untuk meningkatkan kerja sama dan saling membantu dalam penyelenggraaan pendidikan, pelatihan, dan pengkajian strategis pada bidang pertahanan dan keamanan. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: