Warga Surabaya Kompak Bergotong Royong Bantu RS Corona

Akses Situs Lawan Covid-19

Warga Surabaya diminta mengakses situs lawancovid-19.surabaya.go.id. Situs tersebut dijadikan Pemkot Surabaya untuk memastikan kondisi warganya terkait pencegahan virus korona. Bukan hanya self assessment atau penilaian pribadi, melainkan akan ada tindak lanjut atas kondisi pasien. Petugas kesehatan dari puskesmas terdekat akan mendatangi warga tersebut.

Berdasar data dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya hingga pukul 14.40, sudah ada 871 pengguna yang mengakses situs tersebut. Dari jumlah itu, paling banyak diindikasi menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), yakni 450 orang.

Pengguna yang dinyatakan sehat berjumlah 259 orang. Yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 137 orang. Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 25 orang.

Kepala Diskominfo M. Fikser menjelaskan, orang yang masuk kategori ODP dan PDP akan didatangi petugas puskesmas. Yang masuk kategori sehat diminta tetap jaga kesehatan, menghindari kerumunan, dan rajin cuci tangan. Yang masuk kategori ISPA diminta ke puskesmas.

’’Tidak hanya deteksi dini. Tapi, ada tindak lanjutnya. Petugas akan mendatangi warga kategori PDP dan risiko tinggi,’’ jelas Fikser kemarin (20/3).

Aplikasi tersebut memang baru bisa diakses kemarin. Aplikasi itu memang dikhususkan untuk warga Surabaya. Sebelum bisa melakukan self assessment, pengguna diminta mengisi data dengan benar, terutama alamat pengguna. Sebab, data tersebut akan dijadikan pijakan petugas untuk mendatangi rumah warga yang perlu didatangi. ’’Kami memastikan data pengguna dirahasiakan,’’ tegas Fikser.

Mantan Kabaghumas Pemkot Surabaya itu mengungkapkan, dengan pendampingan sejak awal atau dari rumah, pemkot bisa menjamin biaya kesehatan orang tersebut. Terutama bagi ODP yang butuh biaya perawatan atau pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan cara itu, tidak ada lagi perdebatan soal biaya gratis dan tidak gratis dari pemkot yang menjadi polemik dalam beberapa hari terakhir.

Yang jelas, ODP yang diberi bantuan kesehatan sudah mencapai 48 orang. Sementara itu, biaya pengobatan PDP menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.

Aplikasi itu juga memungkinkan masyarakat untuk ikut menjadi pemantau di kampung masing-masing. Terutama saat menemukan warga yang batuk, demam tinggi, dan sesak napas. Mereka bisa mengisi self assessment tersebut. ’’Atau bila memang sangat mendesak dan perlu segera bisa hubungi 112. Itu 24 jam nonstop,’’ tambahnya.

Deteksi dini dan pemantauan warga Surabaya itu sebelumnya memang dilakukan. Yakni, saat pemkot mendapatkan data health alert card (HAC) atau yang biasa disebut kartu kuning.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: