Wanhat INAKER: Malang Adalah Sebuah Kota Peradaban

ahmad wanedi kanan, wanhat inaker pc malang kota bersama nurul hasanah pengurus inaker ,wk ketua bidang pemberdayaan dan kesra, foto galih editor

Editor.id,Malang – Salah satu Dewan Penasehat INAKER (Indonesia Bekerja )PC Malang Kota ,Ahmad Wanedi mengungkapkan bahwa Kota Malang adalah sebuah kota peradaban .Sebuah daerah yang terkenal dengan kehidupan sosial masyarakatnya yang dinamis,egaliter dan lekat dengan kerukunan dari berbagai macam unsur perbedaan.

“Kota Malang adalah kota yang berbudaya,bukan saja ekspresi secara fisikle art nya.Namun hasil olah pikir yang diterjemahkan dalam sebuah implementasi pada kehidupan sosial ,begitupun dari kaum cerdik pandai adalah juga buah pemikiran yang berkeadaban.”Ungkap Wanedi pada awak editor sembari menikmati makan siang di warung isor wit nongko,Kamis tanggal 17 Pebruari 2022.

Sedikit cerita darinya.Bahwa Wanedi merasa dibesarkan oleh sebuah kondisi lingkungan sosial masyarakat di Kota Malang yang aman,tentram dan nyaman.Karena masing-masing individunya telah melaksanakan kebhinekaan.

‘Kota Malang adalah cerminan kenusantaraan,karena masyarakatnya datang dari berbagai unsur daerah dengan berbagai unsur keaneka ragamannya.Namun hidup rukun berdampingan. Tidak saling mengkotak-kotakan nilai kemasyarakatannya.” Ucap Wanedi saat dihubungi melalui sellulernya.Sabtu (19/02)

“Maka langsung tidak langsung ,jika kita merasa hidup,besar dan berkembang di kota Malang.Kita punya tanggung jawab moral untuk berbuat dan berguna bagi masyarakat sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.” Sambung Wanedi.

“Menyitir ungkapan Ketua Dewan Pendiri INAKER / INDONESIA BEKERJA yaitu Bapak Gagoek bahwasannya kita ,kamu, kami ,mereka harus cerdas dalam emosi, cerdas dalam literasi dan intelektual dan harus cerdas dalam spiritual. Benar dan sepakat karena tiga hal tersebut merupakan wujud cermin kepribadian personal yang diaplikasikan disegala lini pada kehidupan berbangsa dan bernegara,dalam sebuah peradaban.” Lanjutnya.

“Malang Kucecwara,itu adalah sebuah cermin peradaban.Manakala orientasi berpikirnya sempit dan asal berbeda maka dipastikan akan terjerumus pada jurang egoisme dan kemunafikan.” Tegas Wanedi.

Lanjut Wanedi.Apa yang pernah diucapkan oleh salah satu anggota pengurus INAKER Kota Malang ,dalam sebuah diskusi,bahwasannya PERBUATAN AKAN KEMBALI PADA PERBUATAN ITU SENDIRI, tak bisa disangkal dan hal itu berlaku bagi semuanya.Mulai dari semua tokoh dan pemimpinnya di masyarakat dan rakyatnya.

“Tuhan menghacurkan yang batil. Malang Kucecwara,itu adalah sebuah fakta peradaban.Bukan hanya sebuah semboyan yang dipakai sejak berdirinya Kotapraja Malang pada 1 April 1964,yang tertuang dalam keputusan DPRD no 7/DPRGR tertanggal 10 April 1964 hingga saat ini.” Tukas salah satu dewan penasehat INAKER PC Malang Kota.
(galih)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: