Survei Terbaru: PDIP Masih Teratas Barisan Oposisi Gagal Tarik Simpatik Publik

ilustrasi

EDITOR.ID, Jakarta,- Meski dihujat dan difitnah di media sosial, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih menduduki posisi teratas sebagai partai yang dipercaya dan dipilih rakyat. Sementara Gerindra stabil di posisi runner up.

Inilah hasil survei yang dirilis Y-Publica hari ini Jumat (11/3/2022). Survei digelar oleh Y-Publica pada 24 Februari hingga 4 Maret 2022. Jumlah responden yang ditanyai 1.200 orang mewakili dari seluruh provinsi di Indonesia.

Data hasil survei ini menunjukkan barisan oposisi dan para penyinyir terhadap PDIP dan Gerindra belum mampu mempengaruhi pilihan dan hati nurani rakyat.

Para pemilih sebagian besar masih loyal dan kukuh menentukan pilihannya pada kedua parpol tersebut. Meski di media sosial ujaran-ujaran kebencian disebarkan secara massif pihak yang tidak suka dengan PDIP.

Yang unik salah satu partai terbesar atau papan atas Partai Golkar justru bisa digeser Partai Demokrat tingkat elektabilitasnya.

Menurut Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono, hal tersebut menunjukkan partai oposisi belum mampu mendobrak elektabilitas partai pendukung pemerintah.

“Kuatnya barisan partai pendukung pemerintah belum mampu didobrak oleh partai-partai politik oposisi,” ujar Rudi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/3/2022).

Berdasarkan survei Y-Publica, Partai Demokrat bertahan di peringkat tiga besar dengan elektabilitas 8,9 persen.

Capaian itu sedikit turun dari survei November 2021 yakni 10,4 persen serta terpaut tipis dari Golkar 8,6 persen.

hasil survei y publica terkait elektabilitas partai politik di tanah air. (antara ho humas y publica)
hasil survei y publica terkait elektabilitas partai politik di tanah air. (antara ho humas y publica)

Sementara, partai-partai utama pendukung pemerintah masih menguasai posisi puncak.

  1. PDI Perjuangan meraih elektabilitas 15,3 persen,

  2. Gerindra 12,5 persen

  3. Golkar dengan elektabilitas 8,6 persen.

  4. PSI stabil dengan elektabilitas 5,4 persen.

“Kekuatan oposisi hanya menyisakan Demokrat dan PKS, sedangkan PAN telah bergabung dalam koalisi pemerintah meskipun belum mendapatkan kursi dalam kabinet,” ucapnya.

Khusus Partai Ummat dan Partai Gelora yang merupakan partai politik baru, masih harus mengikuti verifikasi di tingkat KPU.

Dia mengatakan kelompok oposisi gencar menyuarakan kritik terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Misalnya, rencana pemindahan ibu kota negara (IKN). Namun, ada perbedaan antara Demokrat dengan PKS.

Hasil lengkap elektabilitas partai politik yang dirilis Y-Publica yakni :

  1. PKB 6,5 persen,

  2. PKS 5,2 persen,

  3. NasDem 4,5 persen,

  4. PPP 2,4 persen,

  5. Partai Ummat 1,4 persen,

  6. PAN 1,3 persen,

  7. Partai Gelora 1,1 persen.

Sisanya Perindo 0,8 persen, Hanura 0,5 persen, PBB 0,3 persen, dan Berkarya 0,1 persen. PKPI, Garuda dan Masyumi Reborn nihil dukungan, sedangkan partai-partai lainnya 0,9 persen. Serta selebihnya tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 25,7 persen.

Data diambil melalui wawancara tatap muka dan responden dipilih secara multistage random sampling. Untuk margin of error sekitar 2,89 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen. (Antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: