Sumur Jobong, Jejak Peradaban Majapahit dan Keberadaan Surabaya 748 Tahun Silam

Dalam penutup sumur itu pun ditulisi bahwa Sumur Jobong ini terbuat dari bahan terakota. Sebuah bahan yang begitu lekat dengan kejayaan Majapahit di masa silam. Sumur Jobong seperti ini banyak terdapat pada situs-situs permukiman pada masa Hindu Budha, khususnya di kawasan Trowulan yang merupakan Ibu Kota Kerajaan Majapahit.

Pada saat penemuan, kondisi jobong tertutup tanah liat, air limbah dari rumah-rumah di sekitarnya, sehingga yang terlihat hanya jobong 1 (paling atas), dan jobong 2 (di bawahnya), sedang jobong 3 tertutup air. Struktur sumur jobong tersebut dalam kondisi masih insitu.

Saat mengunjungi rumah tempat kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean, Surabaya, gang di kampung bernama Peneleh, Sabtu (6/5/2023), bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP dan PPP Ganjar Pranowo mencuci mukanya dengan air dari Sumur Jobong yang berusia 748 tahun.

“Sumur Jobong ini ada sejak jaman Majapahit. Ini sebagai simbol peneguhan spirit kebangsaan Indonesia,” kata Kuncarsono Prasetyo selaku penggiat dari komunitas sejarah Begandring Soerabaia.

Dia menjelaskan lokasi Sumur Jobong ada di kampung Pandean, seratus meter dari rumah lahir Bung Karno.

“Airnya bersih dan segar, masih terawat sampai sekarang sebagai lokasi cagar budaya. Sekarang menjadi cagar budaya dan destinasi wisata di kawasan kampung Pandean,” jelasnya.

Prosesi pengambilan air itu sudah dilakukan Kamis (4/5) malam oleh warga masyarakat dan komunitas penggiat sejarah Begandring, Kuncarsono, Nanang Purwono, dan Djadi Galajapo.

“Kamis malam kemarin, pas malam Jumat legi, diadakan doa yasin tahlil. Kemudian potong tumpeng dan prosesi pengambilan air di Sumur Jobong yang berusia 500 tahun lebih peninggalan jaman Majapahit,” ucapnya.

Air sumur Jobong ini akan diserahkan Agus Santoso, tokoh yang teridentifikasi melalui DNA sebagai keturunan penduduk pertama Surabaya enam abad lalu.

Selain menerima air, Ganjar akan melihat kamar Sang Proklamator lahir didampingi komunitas sejarah Begandring, yang akan menjelaskan riwayat rumah itu.

Dari rumah Bung Karno di kampung Pandean, Ganjar diajak melihat rumah indekos warisan HOS Tjokroaminoto, pemimpin Sarekat Islam. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: