Sudah 253 Dokter dan Tenaga Medis Gugur Kena Covid

EDITOR.ID, Jakarta, – Ratusan petugas kesehatan yang terinfeksi COVID-19 telah kehilangan nyawa mereka di Indonesia. Dari Maret hingga Oktober ini, terdapat total 253 petugas medis dan kesehatan meninggal akibat terinfeksi Covid.

Mereka yang gugur adalah 141 dokter, 9 dokter gigi, dan 103 perawat.

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 75 dokter umum (5 guru besar), dan 64 dokter spesialis (5 guru besar).

Juga 2 residen yang berasal dari 18 IDI Wilayah (provinsi) dan 66 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).

Berdasarkan data propinsi, Jawa Timur 35 dokter, Sumatra Utara 23 dokter.

DKI Jakarta 20 dokter, Jawa Barat 11 dokter, Jawa Tengah 10 dokter, Sulawesi Selatan 6 dokter, Bali 5 dokter, Sumatra Selatan 4 dokter, Kalimantan Selatan 4 dokter, DI Aceh 4 dokter, Riau 4 dokter, Kalimantan Timur 3 dokter.

Banten 3 dokter, Kepulauan Riau 2 dokter, DI Yogyakarta 2 dokter, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sulawesi Utara 2 dokter, dan Papua Barat 1 dokter.

Dr Eka Mulyana, SpOT(K), MKes, SH, MHKes – Tim Mitigasi PB IDI mengatakan, lebih dari satu semester masa pandemi ini, angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan semakin bertambah dan mengkhawatirkan.

“Pandemi COVID-19 telah mengingatkan kita semua tentang peran penting para petugas medis dan kesehatan untuk meringankan penderitaan dan menyelamatkan nyawa masyarakat,” ujarnya.

Menurut Dr Eka Mulyana, tidak ada negara, rumah sakit atau klinik yang dapat menjaga keamanan pasiennya kecuali jika petugas kesehatannya tetap aman dan terlindungi dari resiko terpapar covid19.

Bahkan hilangnya pekerja medis dan kesehatan ahli tidak dapat tergantikan dalam waktu singkat.

Sementara itu juga ada peningkatan yang membuat prihatin adanya laporan pelecehan verbal, diskriminasi dan kekerasan fisik pada petugas medis dan kesehatan selama masa pandemi ini.

Perlindungan dan keamanan para tenaga medis dan kesehatan adalah mutlak diperlukan dalam menghadapi pandemi covid19 ini selain tentu diperlukan juga peran serta pihak-pihak lainnya baik pemerintah pusat daerah, swasta dan para tokoh agama/masyarakat (multihelix).

Harif Fadhillah S.Kp.,SH.,M.Kep, MH Ketua Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) mengatakan, pandemi Covid telah menempatkan tingkat stres psikologis yang luar biasa pada petugas kesehatan.

“Mereka terpapar dengan pengaturan permintaan tinggi selama berjam-jam, ” papar Harris.

“Hidup dalam ketakutan terus-menerus terhadap paparan penyakit, saat terpisah dari keluarga dan menghadapi stigmatisasi sosial,” imbuh Harris.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: