Siapa Hasto, Apa Prestasinya Kenapa Jokowi Memilihnya

Jika melihat jejak rekam kinerja Hasto Wardoyo sebagai Bupati Kulon Progo yang memang sungguh luar biasa hasil pencapaiannya, Jokowi tak salah pilih.

Pertama kali terpilih sebagai Bupati, ia dihadapkan PR besar dengan berbagai permasalahan. Kulon Progo yang dipimpinnya adalah daerah minus dengan tingkat angka kemiskinan cukup tinggi.

Kulon Progo saat itu nyaris tak punya potensi apapun kecuali pertanian tradisional dan jajaran Pegunungan tandus jika musim kemarau kesulitan air.

Pertama menjabat Hasto menjadi pemimpin daerah yang saat itu sepi, mayoritas warganya manula dan perekonomiannya minus. Tekadnya sebagai pemimpin daerah saat itu bagaimana rakyatnya bisa sejahtera dan perekonomian bisa berjalan.

Melalui gagasan brilian, eksekusi yang cepat dan kerja keras, butuh hanya dua tahun Hasto menyulap Kabupaten Kulon Progo dipimpinnya menjadi daerah ramai dan menuju makmur. Pariwisata mulai menggeliat, hasil pertanian mulai dijual keluar daerah, industri rakyat mulai bergerak kembali. Yakni industri rumahan batik, kerajinan kayu kelapa dan jajanan khas untuk oleh-oleh.

Hasil pertanian seperti beras dan buah-buahan para petani yang tadinya hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri kini dikembangkan sebagai komoditas untuk menaikkan taraf ekonomi petani kecil.

Sang Bupati mengawalinya dengan mendorong PNS membeli beras pada para petani lokal agar padi hasil pertanian sawah petani bisa menghasilkan uang. Program ini ia namakan bela beli. Yakni membela rakyat kecil dengan membeli produk pertaniannya. Setelah memiliki pelanggan PNS, beras petani berkembang dibeli masyarakat luas.

Hasto juga membangun pabrik air bersih siap minum sebagai usaha lokal.

Untuk menghidupkan industri batik lokal Kulon Progo yang sudah mati suri, sang Bupati memerintahkan seluruh PNS Kulon Progo wajib berbatik buatan pebatik lokal dan harus membeli dari industri batik lokal Kulon Progo. Kini industri batik Kulon Progo kembali hidup, kian bergairah dan mulai berani bersaing dengan industri batik daerah lainnya.

Hasto juga melarang raksasa Alfa Mart dan Indomart masuk ke daerahnya. Kecuali mereka menjalin kerjasama dengan pengusaha lokal, menjual produk industri Kulon Progo, menjual hasil pertanian Kulon Progo. Barulah Alfa Mart dan Indomart dibolehkan masuk mendirikan Toko di daerah ini.

Tapi tidak boleh menggunakan nama Alfamart dan Indomart namun menggunakan nama Toko Milik Rakyat (Tomira).

Hasto juga mengeksplorasi dan menjual keindahan alam Kulon Progo sebagai tujuan wisata secara nasional. Ia mengkampanyekan sejumlah spot tempat indah di Kulon Progo hingga didatangi berbagai wisatawan dari berbagai daerah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: