Setara Institute Sebut Depok Kota Intoleran, Walikota Idris: Jangan Bikin Kerusuhan ya!

Wali Kota Depok, Mohammad Idris meminta agar tidak ada pernyataan-pernyataan yang malah membuat kerusuhan di Kota Depok, khususnya pada masa-masa tahun politik.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris usai mengikuti Tarling Ramadan dan memberikan dana hibah ke Masjid Al-Ikhlas, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Rabu (05/04/2023) malam. Foto: Diskominfo.

Jakarta, EDITOR.ID, Setara Institute kembali menyebut Kota Depok sebagai kota yang paling rendah kedua dalam menghargai sikap toleransi antar umat beragama. Hal ini terungkap dalam rilis laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2022 yang diumumkan Setara Institute.

Kota Depok menduduki peringkat ke-93 dalam hal toleransi dibawah Kota Cilegon menduduki peringkat ke-94 atau paling bawah.

Walikota Depok Tak Terima Disebut Intoleran

Hasil survei ini membuat telinga Walikota Depok Mohammad Idris panas. Politisi PKS ini tak terima kota yang dipimpinnya dituduh sebagai kota yang tidak menghargai toleransi keberagaman beragama.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris meminta agar tidak ada pernyataan-pernyataan yang malah membuat kerusuhan di Kota Depok, khususnya pada masa-masa tahun politik.

“Jadi tolong mohon kerjasamanya, jangan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang malah memperkeruh keadaan dalam masa-masa politik ini,” ucap Idris, Selasa (11/4/2023).

Karena baginya, pada zaman politik banyak yang mudah terpancing, sehingga menggangu kenyamanan.

“Ini zaman politik, yang kadang-kadang membuat orang mudah terpancing. Kami khawatir itu bisa memancing suasana yang tidak nyaman,” ujarnya.

Sehingga dirinya menegaskan agar tidak ada pernyataan yang menimbulkan kerusuhan.

“Jangan bikin kerusuhan di kota kami dengan pernyataan-pernyataan seperti itu,” tegasnya.

Pemkot Depok Adu Hasil Survei Setara Institute Dengan UI dan Kesbangpol

Mohammad Idris mengklaim jika pihaknya telah melakukan survei internal terkait dengan toleransi pada 2022. Alhasil toleransi di Kota Depok terbilang cukup baik.

Orang nomor satu di Kota Depok ini menerangkan bahwa memang hasil survei tersebut belum dipublikasikan secara besar-besaran.

“Kerukunan umat beragama di Kota Depok dianggap cukup oleh profesor-profesor yang ada di Universitas Indonesia (UI),” ucap Idris, Selasa (11/4/2023).

Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) juga telah melakukan survei terkait kerukunan umat beragama di Kota Depok.

“Kami juga melakukan survei loh pada 2022 oleh Kesbangpol bekerja sama dengan pelaku-pelaku survei,” tuturnya.

Baik dari profesor UI ataupun Kesbangpol, Idris menjelaskan bahwa hasilnya cukup baik untuk masalah toleransi.

“Hasilnya cukup, cukup baik tidak baik-baik banget, karena memang Kota Depok ini ada di pertengahan, tempat transit orang macam-macam. Jadi, bukan masalah toleransi atau tidak toleransi. Nah silahkan dilihat dan diminta ke Kesbangpol hasil surveinya seperti apa, saya juga sudah meminta untuk dipublikasikan,” kata Idris.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: