Seperti Apa Wujud Buraq Yang Dinaiki Rasulullah ke Sindratul Muntaha Saat Isra dan Mi’raj

Perjalanan sangat agung ini tentu menggunakan alat transportasi yang istimewa. Hal ini sangat penting mengingat rute serta persinggahan yang dilewati adalah tempat yang saling berjauhan beratus-ratus kilo jaraknya. Kendaraan yang dipakai oleh baginda Rasulullah selama Isra dan Mi’raj disebut dengan buraq.

Tempat Bersejarah Bagi Buraq di Masjidil Aqsa

Ketika Buraq sampai di pelataran Masjidil Aqsa di Yerusalem, negara Palestina, Rasulullah mengikat Buraq di sebelah barat dari Masjidil Aqsa. Tempat bersejarah ini di kemudian hari dikenal dengan “Tembok Buraq” sebagai pengingat kita semua bahwa kisah Isra dan Mi’raj ini adalah peristiwa yang sangat nyata, terbukti dengan jejak tempat Rasulullah mengikat Buraq yang masih diabadikan tempatnya hingga sekarang.

Hal ini dikuatkan dengan hadits:

قال رسول الله لما انتهينا إلى بيت المقدس قال جبريل بإصبعه فخرق به الحجر وشد به البراق

Artinya, “Rasulullah bersabda, ‘Ketika kami telah sampai di Baitul Maqdis, Jibril menunjuk dengan tangannya, maka terbakarlah sebuah batu dan ia mengikat Buraq dengannya,” (HR Turmudzi).

Di kemudian hari “Tembok Buraq” ini dipakai beribadah oleh Kaum Yahudi dan dikenal dengan “Tembok Ratapan”. Menurut keyakinan Kaum Yahudi, tembok ini adalah bagian terakhir yang tersisa dari kuil Sulaiman yang masih dapat digunakan untuk beribadah. Di tempat ini, Kaum Yahudi setiap tahunnya selalu merayakan hari raya Matahari, yaitu hari raya untuk memperingati penetapan matahari ketika Allah menciptakan alam semesta. (Jihad Jamal, Ha’ithul Buraq Mujaz Tarikhi Muwatsaq (Palestina: Markaz Bait al-Maqdis, 2013 M), halaman 13).

Keistimewaan Buraq di Hari Kiamat

Buraq adalah hewan tunggangan yang istimewa. Selain digunakan Rasulullah ketika malam Isra Miraj, Buraq juga digunakan sebagai tunggangan Rasulullah di hari kiamat. Hal ini dikuatkan dengan hadits:

قال رسول الله تبعث الأنبياء يوم القيامة على الدواب ليوفوا بالمؤمنين من قومهم المحشر ويبعث صالح على ناقته وأبعث على البراق

Artinya, “Rasulullah bersabda, ‘Setiap nabi dibangkitkan di Hari Kiamat untuk mendatangi orang-orang beriman dari kaum mereka di padang Mahsyar. Nabi Saleh dibangkitkan (dalam keadaan) menunggangi untanya, dan aku dibangkitkan (dalam keadaan) menunggang Buraq,’” (HR Hakim).

Kesimpulan di sini, Isra dan Mi’raj adalah peristiwa yang sangat agung dan pastinya Rasulullah ditemani oleh hewan tunggangan yang istimewa. Kita harus meyakini bahwa Buraq adalah hewan yang mulia dalam Islam yang dapat menempuh perjalanan sangat jauh dalam waktu singkat. (Artikel ini dikutip dari laman NU Online)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: