Sepanjang 2021, Ekspor Jateng Mengalami Kenaikan 57,33 Persen

img 20220104 wa0044

EDITOR.ID,Semarang, ? Perkembangan ekspor Jawa Tengah hingga periode November 2021 berhasil mencatat kenaikan nilai ekspor sebesar 57,33% menjadi US$1.083,13 juta, dibanding yang direalisasikan selama tahun lalu hanya US$ 688,45 juta. Nilai ekspor tersebut didominasi barang industri pengolahan dengan memberikan kontribusi sebesar 93,96%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Adhi Wiriana mengatakan, secara umum ekspor Jateng didominasi oleh barang nonminyak dan gas (migas). Jika dibandingkan per tahun, ekspor Jateng 2021 meningkat 57,33%, dibanding 2020. Dari semula hanya US$688,45 juta pada 2020 menjadi US$1.083,13 juta pada 2021.

?Ekspor itu tercatat paling banyak industri pengolahan mencapai 93,96%, disusul migas 4,43% dari Cilacap, sektir pertanian 1,69%, tambang dan lainnya 0,01%,? ujarnya, Selasa (4/1/2022).

Menurutnya, nilai ekspor sebesar itu negara tujuan ekspor Jateng Amerika Serikat dengan nilai US$3.719,45 juta , disusul Jepang senilai US$837,85 juta, Tiongkok dengan nilai ekspor US$659,31 juta dan negara lainnnya.

?Kenaikan ekspor itu menandakan perekonomian Jateng mulai menggeliat tgumbuh lagi. Sebagian besar ekspor dari hasil industri,? tuturnya.

Dijelaskan, beberapa komoditads yang mengalami kenaikan ekspor di antaranya, pakaian dan aksesorisnya (rajutan), pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan), perabotan lampu, alat penerangan, kayu dan barang dari kayu, serta alas kaki.

“Dengan demikian, neraca perdagangan Jateng pada November 2021 mengalami defisit US$155,97 juta, yang disebabkan neraca perdagangan migas yang mengalami defisit US$507,53 juta. Sedangkan, neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus sebesar US$351,74 juta,? ujar Adhi.(tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: