Satpol PP Jatim Gandeng Bonek Edukasi Warga Cegah Corona

EDITOR.ID – Surabaya, Kota Surabaya menjadi zona merah dengan jumlah pasien positif Corona Virus Disease (Covid) 19 di Jawa Timur. Hingga Senin (14/4/2020) kemarin, tercatat pasien positif di Jawa Timur sebanyak 474 orang dan 228 orang berada di Surabaya.

Sebagai langkah promotif dan preventif pencegahan Covid 19 di Surabaya, Satpol PP Propinsi Jawa Timur menggandeng Bonek, pendukung klub sepak bola Persebaya.

“Kami rangkul para Bonek Surabaya untuk ikut membantu mengedukasi masyarakat dalam mencegah penularan Covid 19 di Surabaya,” kata Kepala Satpol PP Jatim, Budi Santosa Selasa (14/4/2020) siang.

Ia menjelaskan, peran Bonek sangat membantu dalam upaya pencegahan penularan Virus Corona. Pasalnya, kata dia, jumlah Bonek yang cukup banyak dan berada di setiap lokasi di Surabaya bisa ikut memberikan imbauan pada warga.

“Bonek bisa bantu sosialisasi tentang pentingnya social distancing, physical distancing, pola hidup bersih dan sehat. Mereka juga sudah melakukan upaya penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah warga. Upaya ini yang kami dukung,” kata Budi.

Sebagai bantuan di awal, Budi juga menyerahkan secara simbolis 100 masker dan 100 sarung tangan pada perwakilan Bonek. Selanjutnya, Budi juga mengajukan bantuan pada BPBD Jawa Timur untuk dapat disalurkan pada Bonek.

“Kami ajukan ke BPBD Jatim untuk 10 alat semprot disinfektan, 50 liter lisol, 100 liter alkohol, 1.000 masker, 20 baju APD, dan 1.000 sarung tangan. Alat-alat ini yang dibutuhkan pengurus Bonek karena mereka juga sangat prihatin dengan penyebaran Covid 19 di Surabaya,” jelas pria alumni Fisipol Universitas Jember ini.

Ia berharap, peran serta Bonek yang ikut mengedukasi warga tentang bahaya pandemi Covid 19 itu bisa ciptakan kesadaran kolektif. “Mereka sangat antusias untuk membantu Pemprov. Menariknya para Bonek ini sudah bergerak bembagikan sembako dan semprot disinfektan tetapi bahan baku kesulitan, maka kita fasilitasi,” ungkapnya.

Selain itu, Budi juga mengajak Bonek untuk ikut mendukung pemerintah dalam menghadapi munculnya kelompok anarko yang berpotensi menimbulkan keresahan pada warga. “Untuk menghadapi anarko ini, juga tetap dilakukan dengan pendekatan peesuasif,” pungkasnya. (Tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: