Sadis Mutilasi Teman Kencan Karena Terlilit Utang Pinjol, Terancam Hukuman Mati

Motif Heru Prastiyo membunuh korbannya karena ingin menguasai harta korban karena terlilit hutang pinjaman online - sedangkan alasan mutilasi korbannya, potongan jenazah korban direncanakan dibuang di septi tank - terbukti merencanakan pembunuhan pelaku dijerat dengan pasal hukuman mati atau penjara seumur hidupnya.

Yogyakarta, EDITOR.ID,- Pelaku pembunuhan dilanjutkan dengan mutilasi korbannya — Heru Prastiyo (HP) (23),  telah ditangkap di Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (21/3) kemarin

Berdasarkan informasi dari Direskrimum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, bahwa  pelaku  mengakui perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa perempuan uang baru dia  kenal  November 2022 lalu, dari perkenalannya lewat flatform Facebook.

Motif membunuh dan mutilasi korban

Penyidik Polda DIY telah mendalami kasus mutilasi di Wisma Anggun 2, Jl Kaliurang, Sleman, Pakem, DIY.

Motif pelaku menghabisi nyawa korban  diperkuat dengan sepucuk surat yang ditinggalkannya di kamar mesnya di daerah Ngemplak, Sleman.

Pelaku menyesal, alasan berbua nekat menghilangkan nyawa orang lain  lantaran dirinya terlilit hutang pinjaman online (pinjol).

Alasan Mutilasi korbannya

Pelaku nekat mutilasi korban, mama muda bernama Ayu Indraswari (34) di Wisma Anggun setelah melakukan pembunuhan.

Beber Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra di Mapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, Sleman, Rabu (22/3), bahwa informasi itu diperoleh berdasarkan keterangan pelaku.

Pengakuan HP yang di jelaskan oleh Kombes Pol Nuredy, “Demi menghilangkan jejak perbuatannya, pelaku lalu memotong tubuh korban menjadi beberapa bagian untuk dibuang ke septic tank kamar wisma,” paparnya.

“Yang mana niatnya pelaku, tubuh korban dibuang ke septic tank, sedangkan tulang akan dibawa menggunakan ransel yang kami temukan di TKP,” sambung Kombes Pol Nuredy.

Lebih rinci lagi Kombes Pol Nuredy menuturkan, “Pelaku mutilasi jasad korban menjadi 3 bagian besar dan 62 potongan kecil-kecil dan sedang dengan tujuan agar bisa membuangnya ke dalam Septic Tank,” lanjutnya.

“Alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan adalah untuk menguasai harta milik korban karena tersangka terlilit hutang pinjol dari 3 aplikasi senilai Rp8 juta,” beber Nuredy.

Ketika di tangkap di Temanggung, diketahui bahwa  pelaku membawa kabur satu unit sepeda motor dan dua handphone, satu handphone telah pelaku jual seharga Rp600 ribu.

Hasil autopsi korban mutilasi

Melansir dari media Radar Jogja. Kasubbid Dokpol Bidokkes Polda DIJ AKBP Aji Kadarmo membeberkan hasil investigasi forensik kasus mutilasi mama muda Ayu Indraswari.

Penyebab utama korban meninggal dunia adalah sayatan pada bagian leher.

Setelahnya berlanjut memutilasi jadi 3 bagian besar dan 62 potongan berukuran kecil dan sedang.

Hasil forensik didapati  tubuh korban telah mengalami pembusukan pada bagian perut. Hal tersebut dikarenakan aksi mutilasi setelah  dilakukan oleh HP sudah lebih dari 24 jam.

Menemukan jasadnya sedemikian, kemungkinan besar tersangka HP melakukan mutilasi pada Sabtu sore (18/3).

“Bagian potongan terbesar terpisah jadi 3 bagian yaitu bagian setinggi kedua pangkal paha, kemudian bagian besarnya lagi di perut dari setinggi paha sampai bagian kepala, itu yang benar-benarl terpisah,” jelasnya saat konferensi pers di Mapolda DIY, Rabu (22/3).

Lebih lanjut Aji Kadarmo membeberkan adanya luka pada bagian leher menurutnya luka dileher tersebut, “Hanya saja belum terpotong secara sempurna,” beber Aji.

“Pada bagian ini  (leher) masih ada kuit yang menyambungkan kepala dan badan korban,” sambung Aji.

“Belum terpisah di bagian leher setinggi leher kita temukan ada kulit mengelambir di kepala belakang,” tambahnya.

Dari potongan besar ini lalu tercacah dalam potongan yang lebih kecil. Aji memaparkan setidaknya ada 62 potongan tubuh yang ditemukan. Berasal dari bagian dada, perut kemudian bagian tungkai atas dan tungkai bawah.

Jumlah potongan ini paling menonjol. Ini karena potongan berukuran kecil. Tujuannya untuk menghilangkan jejak dengan dibuang ke toilet wisma.

“Pada bagian kepada ada luka tumpul gunanya untuk melumpuhkan sedangkan untuk eksekusinya di bagian leher menggunakan kekerasan sajam lalu bagian tubuh lain berupa potongan dari bagian dada, perut dan kedua pahanya adalah memang akibat kekerasan sajam,” tutup Aji.

Dilanjutkan Kombes Pol Nuredy menambahkan, “Namun, dikarenakan pekerjaan (mutilasi) yang dilakukan oleh tersangka membutuhkan waktu yang lama, dan pada saat tersangka makan di warmindo, yang bersangkutan berubah pikiran,” ungkap Kombes Pol Nuredy.

Kronologi Peristiwa mutilasi di Wisma Anggun 2 di Jl. Kaliurang km 18, Purwodadi, Pakem, Yogyakarta

Seorang mama muda bernama Ayu Indraswari (34) ditemukan tewas di sebuah wisma di Jalan Kaliurang km 18, Purwodadi, Pakem, Sleman, Yogyakarta.

Saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi termutilasi — terpotong menjadi 3 Bagian besar  dan 62 bagian potongan kecil-kecil dan sedang.

Dirreskrimum) Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengatakan,

“Pihak kedokteran sudah membuat hasil sementara bahwasanya secara tertulis pemeriksaan luarnya saja bahwasanya korban itu dipotong 3 bagian besar yaitu bagian tubuh dan bagian kedua kaki.  Dan juga ada beberapa potongan lain yaitu 62 potongan termasuk salah satu kaki yang sampai kelihatan tulang,” kata Nuredy di Mapolda DIY, Selasa (21/3/2022).

Sebelum ditemukan tewas mengenaskan, korban mutilasi itu disebut-sebut ke Wisma Anggun 2 — datang  bersama pelaku.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dukuh Purwodadi yang bernama Kamri.

Berikut cerita singkat Kamri yang berhasil diwawancarai oleh wartawan, Senin (20/3/2023).

Menurutnya Kamri, pemuda tersebut awalnya datang ke Wisma Anggun 2  seorang diri pada Sabtu, 18 Maret 2023.

Kemudian pemuda itu datang dengan mengendarai sepeda motor.

Tak berselang lama, pria itu sempat keluar dari wisma.

Kemudian datang kembali ke wisma bersama korban.

“Awalnya nginep dari malam Minggu jam setengah 6 sudah sampai sana.

Belum ada satu jam di situ trus pergi. Datang lagi sama perempuan itu,” ujar Kamri

Pelaku sempat meninggalkan KTP ke penjaga wisma saat keluar menjemput korban.

Saat keluar itu, ia sempat meminjam kunci kamar kepada penjaga.

Pelaku juga melakukan perpanjangan sewa wisma hingga hari Minggu, (19/3/2023). Namun saat Minggu dini hari, sepeda motor pelaku sudah tidak ada di sekitar kamar.

Kecurigaan mulai muncul ketika sampai Minggu malam, tidak ada aktivitas apapun dari kamar tersebut. Namun lampu kamar dalam kondisi menyala.

Penjaga wisma yang curiga akhirnya berusaha masuk ke kamar dengan cara mencongkel jendela.

“Tadi malam sekitar jam setengah 11 malam  itu diketok. Terus dibuka congkel lewat jendela kecil di kamar mandi itu,” ujar Kamri.

Kamri melanjutkan ceritanya, dirinya kemudian di-telfon oleh pemilik wisma untuk datang. Ia kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Pakem.

Kamri menceritakan, korban saat ditemukan dalam kondisi terpotong menjadi enam puluhan bagian.

“Kondisi jenazah itu terpotong menjadi beberapa bagian. (Posisi korban) di kamar mandi,” terangnya.

Dari informasi yang didapat, pria tersebut diduga berinisial HP, warga Temanggung, Jawa Tengah.

Data ini berdasarkan KTP yang ditinggalkan di wisma. Sementara korban diketahui bernama Ayu Indraswari 34 tahun, warga Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.

Korban sudah berencana setelah Lebaran mau dilamar calon suami asal Semarang

Informasi dari keluarga korban saat hendak memakamkan jasad Ayu, Ayu Indraswari  sebenarnya  sedang menanti hari bahagianya.

Ayu, sebulan lagi  akan dilamar oleh kekasih barunya berasal dari Kota Semarang.

Namun, Tuhan berkehendak lain, mama muda asal Kota Yogyakarta itu, menjadi korban pembunuhan dilanjutkan jasadnya di mutilasi oleh HP.

Ayah korban, Heri Prasetyo (64) menjelaskan, kekasih korban berdomisili di Semarang. Sempat ada rencana keluarga pria itu akan mengunjungi keluarga Ayu seusai Lebaran mendatang.

Jenazah Ayu Indraswari, korban mutilasi di Sleman, Yogyakarta, telah selesai diautopsi dan dimakamkamkan di pemakaman umum setempat di sekitar rumah kediamannya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: