Robot Trading Tipu 12 Ribu Nasabah Total Rp1,5 T Polisi Telusuri Duit Masuk ke Klub Sepak Bola Madura United

direkt~1

EDITOR.ID, Jakarta,- Direktorat Pidana Ekonomi dan Khusus pada Bareskrim Polri masih terus menelusuri mega kasus penipuan investasi online melalui robot trading. Konon kabarnya ada 20 ribuan nasabah tertipu aplikasi digital dengan total nilai kerugian nasabah mencapai Rp1,5 triliun.

Nama aplikasi Robot Tradingnya Viral Blast Global. Aplikasi investasi online ini menipu 20 ribuan nasabah. Konon uang hasil kejahatan penipuan aplikasi Viral Blast Global dicuci dengan dimasukkan ke sejumlah institusi bisnis dan bahkan klub sepak bola.

Kini Bareskrim Polri juga tengah menyelidiki aliran uang hasil penipuan nasabah Viral Blast Global ke klub sepakbola Madura United FC.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus pada Bareskrim Polri Brigjen Polisi Whisnu Hermawan membenarkan bahwa salah satu tersangka kasus perdagangan sekaligus pencucian uang nasabah Viral Blast Global tersebut adalah mantan Manajer Madura United FC Zainal Huda Purnama.

Tersangka Zainal Huda Purnama sendiri ditunjuk menjadi Manajer Madura United FC sejak Januari 2022 dan sebulan kemudian mengundurkan diri.

Menurut Whisnu, tim penyidik Bareskrim Polri akan terus menelusuri aliran uang milik tersangka Zainal Huda Purnama yang telah dijerat pasal pencucian uang dalam perkara pokok dugaan tindak pidana perdagangan Viral Blast Global yang telah menipu belasan ribu nasabahnya.

“Segala kemungkinan masih kami dalami ya, jadi ditunggu saja,” tuturnya di Jakarta, Minggu (27/2/2022).

Tidak hanya aliran uang ke Madura United FC, tapi penyidik Bareskrim Polri juga tengah menelusuri dugaan aliran uang sebesar Rp150 miliar kepada PT Milionaire Prime. Pasalnya, PT Milionaire Prime diduga menjadi tempat penampung aliran uang dari hasil penipuan nasabah Viral Blast Global.

“Masih kami dalami,” katanya sebagaimana dilansir dari Kabar24.com.

Dalam perkara tersebut, Bareskrim Polri juga sudah menetapkan tiga tersangka yakni Zainal Huda Purnama, Rizky Puguh Wibowo dan Minggus Umboh.

Ketiga tersangka itu diduga telah menipu sebanyak 20.000 nasabah dengan total nilai kerugian nasabah sebesar Rp1,5 triliun.

Korban Robot Trading Viral Blast Global Lapor Polisi

Sebelumnya puluhan korban robot trading Viral Blast Global melaporkan dugaan penipuan investasi milik PT Trust Global Karya ke Polda Metro Jaya. Jumlah korban dugaan penipuan robot trading itu mencapai 20 ribuan member dengan total kerugian Rp 1,5 triliun.

Sebagaimana dilansir dari Tempo.co, sebanyak 30 korban yang merupakan leader trading itu melaporkan 4 pemimpin Viral Blast ke Polda Metro Jaya. Keempat terlapor itu terdiri dari Direktur Utama, Komisaris Utama, dan Komisaris PT Trust Global Karya. Adapun nama-nama terlapor itu adalah Rizky Puguh, Ricky Meidya, Putra Wibowo dan Zainal Hudha

“Kami sudah buat laporan untuk para pelaku, para pimpinan PT Trust Global Karya. Total ada 5 orang yang kami laporkan,” ujar kuasa hukum korban, Firman H. Simanjuntak kepada wartawan, Rabu, 23 Februari 2022.

Melalui pelaporan tersebut para korban telah membuat dua laporan polisi (LP) dengan kerugian yang berbeda-beda. Dua pelaporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/955/II/2022/SPKT/Polda Metro Jaya dan LP/B/956/II/2022/SPKT/Polda Metro Jaya.

Pengacara korban yang lain, Saiful Mekhminin mengatakan para terlapor menggunakan skema ponzi dalam bisnisnya. Para leader memiliki sub anggota yang menyetorkan sejumlah dana dengan iming-iming profit melalui investasi robot trading Viral Blast Global.

“Jadi mereka menggunakan skema ponzi dan korban percaya karena legalitasnya yang ditawarkan,” kata Saiful.

Menurut Firman, para korban telah membuat laporan untuk para tersangka pimpinan PT Trans Global Karya. Para korban ini adalah leader yg diminta untuk mengumpulkan member.

Dalam laporan ini, kata Firman, pihaknya membawa sejumlah bukti dugaan penipuan yang sudah diserahkan kepada penyidik. Barang bukti itu berupa surat perjanjian, polis, hingga bukti transfer.

“Korban itu 20 ribuan lebih ya, yang kita naungi sekarang ada 20 itu bukan member tapi leader. Ada ribuan di bawahnya, ini kan Multi Level Marketing,” ucapnya.

Seorang korban bernama Daniel menceritakan dirinya dan para korban lain tertarik mengikuti investasi robot trading Viral Blast Global karena PT Trans Global Karya menonjolkan legalitas perusahaan itu yang telah terdaftar di Kementerian Perdagangan.

“Dari awal perusahaan menawarkan konsep investasi dengan menonjolkan legalitas, dengan proteksi pengembalian modal kalau apabila di dalam melakukan transaksi trading mengalami lose, jadi ada proteksi selama masa kontrak,” ucapnya.

Menurutnya, banyak member yang menjual harta bendanya untuk investasi tersebut. Kini para korban kehilangan uangnya.

“Ternyata di tengah kita menjalani usaha ini ternyata mereka mengalami konflik dan membuka semuanya bahwa aplikasi ini bukan real trading, tapi fake trading dan itu semuanya skema ponzi,” ujar Daniel.

Para korban robot trading itu meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo agar mereka bisa mendapatkan uangnya kembali.

“Intinya kita mau berlindung di mana kalau negara sudah mengeluarkan legalitas, bisnis dengan legalitas tentu masyarakat percaya, di sini masyarakat perlu perlindungan, kami mohon ada Bapak Moeldoko, Bapak Jokowi, kami mohon bagaimana menyelamatkan uang korban investor,” kata Daniel. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: