Ratusan Petasan Meledak, Dua Warga Tulungagung Tewas

sebuah rumah yang menjadi lokasi produksi petasan di tulungagung rusak parah setelah ratusan petasan meledak. (antara news)

EDITOR.ID, Tulungagung, Jawa Timur,- Ratusan petasan meledak di Desa Sukorejo Wetan, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (10/5) malam. Belasan orang terluka, dan dua orang meninggal dalam insiden ledakan.

Seluruh korban luka dibawa ke RSUD dr Iskak Tulungagung. Menurut Kasi Humas RSUD dr Iskak Tulungagung Moch Rifai, dua korban meninggal mengalami luka bakar serius di bagian tangan dan sekujur tubuh.

Korban meninggal diidentifikasi bernama MAsrori (25) dan Nuzul Ilham (21), warga Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan.

“Dua korban meninggal saat mendapat perawatan intensif di unit Red Zone IGD RSUD dr Iskak. Kondisinya terus memburuk akibat luka bakar hingga 50 persen di sekujur tubuh,” kata Rifai seperti dikutip dari Antara, Selasa (11/5).

MAsrori, kata Rifai kondisinya paling buruk meninggal pada Selasa dini hari pukul 02.05 WIB. Sementara Nuzul Ilham menyusul sejam berikutnya, sekitar pukul 03.15 WIB

Menurut Rifai, hingga kini masih ada dua korban ledakan petasan yang kondisinya kritis dan mendapat penanganan kedaruratan medis di unit Red Zone IGD RSUD dr Iskak.

Total korban ledakan petasan yang masuk IGD RSUD dr Iskak, kata Rifai, berjumlah sembilan orang. Empat korban masuk bagian Red Zone karena kondisi kritis, dan lima lainnya ditangani di Yellow Zone dan Green Zone, sesuai tingkat keparahan luka bakar yang diderita masing-masing korban.

Insiden ledakan petasan terjadi Senin (10/5) sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, M Asrori dan belasan pemuda lain sedang menyelesaikan tahap akhir pembuatan petasan berukuran jumbo dengan lingkar seukuran pipa empat dim (lingkar sekitar 10-15 centimeter) di rumah Abdullah, warga Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan.

Namun, saat proses penutupan pangkal sumbu petasan tidak sengaja meledak dan memicu ledakan ratusan petasan lainnya.

Petasan-petasan besar itu, menurut kesaksian sejumlah warga dan korban, telah diproduksi sejak awal Ramadan.

Rencananya, petasan-petasan besar itu akan diledakkan pada malam di akhir (bulan) Ramadhan dan pada pagi hari setelah salat Ied.

“Ada satu petasan yang meledak saat dilakukan penutupan sumbu dan menyambar ratusan buah petasan lainnya yang sedang kami rakit,” kata seorang korban di RS dr Iskak.

Total, kata dia, ada 305 buah petasan yang mereka buat. Ukurannya bervariasi.

“Sebagian sudah ada yang kami ujicoba ledakkan, dan sisanya ada 205 buah yang tadi malam kami isi bubuk petasan dan dilakukan penutupan lubang di bagian pangkal sumbu,” imbuhnya.

Sementara, Kapolsek Rejotangan AKP Heri Purwanto yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan, rumah yang digunakan untuk merakit petasan rusak parah.

“Data korban masih kami inventarisir. Pagi ini olah TKP (tempat kejadian perkara) kami lakukan untuk mengetahui kronologi dan penyebab pasti ledakan,” kata dia. (antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: