EDITOR.ID, Jakarta,- Presiden Joko Widodo konon disebut-sebut telah menyodorkan nama Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang akan pensiun 25 Januari 2021. Nama Sigit segera dikirim ke DPR.
Seorang politikus partai penguasa di parlemen membenarkan kabar tersebut. Nama Sigit yang telah dipilih oleh Jokowi.
Iya (Sigit dipilih Jokowi),” kata Politikus yang bernaung di Komisi hukum DPR ini, Senin (11/1).
Politikus ini mengakui memang sejauh ini Jokowi belum mengirimkan surat kepada DPR tentang calon Kapolri.
Namun, menurut dia, surat itu dijadwalkan bakal dikirim pada Rabu 13 Januari 2020 nanti.
“Rabu (dikirim),” katanya.
Sementara itu Anggota Komisi III DPR RI, Jazilul Fawaid, menyatakan jika Presiden Joko Widodo telah memilih satu dari lima nama yang direkomendasikan Kompolnas terkait calon kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Idham akan pensiun pada akhir Januari 2021.
Menurut dia, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo jadi calon tunggal yang diajukan Presiden Jokowi ke DPR. “Insyaallah satu nama. Pak Listyo Sigit Prabowo calon kuat dan pantas,” ujar Jazilul saat dihubungi di Jakarta, Senin (11/1/2021).
Meski sudah membocorkan nama, dia mengakui DPR belum menerima surat dari Presiden terkait fit and proper test calon kapolri baru. “Setahu saya, DPR belum terima surpres cakapolri. Kemungkinan Rabu Wage baru dikirim atau diterima DPR,” kata Jazilul.
Wakil ketua MPR RI ini meminta masyarakat bersabar menunggu Surat Presiden Jokowi diterima oleh DPR. DPR pun akan langsung melakukan pembahasan surat tersebut.
“Setelah surpres diterima DPR, Komisi III akan segera menjadwalkan dan membahasnya. Kita sabar dan doakan agar yang terpilih adalah calon terbaik bagi Polri dan masyarakat,” ujarnya.
Hingga Pukul 14.30 WIB, Istana masih belum merespons terkait kabar Sigit yang ditunjuk Jokowi jadi Kapolri.
Sementara itu, Komisi III DPR RI segera membahas persiapan fit and proper test calon Kapolri. Meskipun hingga hari ini belum ada surat dari presiden tersebut.
Proses yang bakal dijalani Sigit, menerima kunjungan anggota Komisi lll, ke rumah kediaman dan melakukan wawancara dengan keluarga.
Setelah itu, kemungkinan hari Rabu, Sigit akan melakukan proses Uji Kepatutan dan Kelayakan (Fit and Propper Test) di DPR.
Ia akan diminta program-program yang bakal dilakukan setelah ditetapkan dalam sidang paripurna DPR kemudian dilantik Presiden sebagai Kapolri.
Jika Sigit, dilantik sebagai Kapolri minggu ini, dia adalah jenderal beragama nasrani kedua yang pernah memimpin Korps Bhayangkara. Sebab yang pertama di era Presiden Soeharto, Jenderal Widodo Budidarmo, juga menjadi Kapolri.
Penunjukkan Listyo Sigit sebagai Kapolri, memang sudah diprediksi sebelumnya, karena kedekatan (chemistry) antara Listyo dengan Presiden Jokowi.
Prestasi yang ditunjukkan Listyo Sigit setelah baru saja menjadi Kabareskrim akhir tahun 2019 lalu, telah membuat publik tercenggang ketika kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, terungkap.
Kemudian Sigit, berprestasi menangkap buronan kelas kakap Joko S Chandra di Malaysia. Sigit sendiri yang memimpin tim penangkapan itu bekerja sama dengan Polisi Diraja Malaysia.
Proses hukum terhadap dua oknum jenderal polisi yang terlibat persengkongkolan dengan Joko S Chandra dilakukan secara profesional dan transparan oleh penyidik Bareskrim Polri.
Listyo merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. Listyo lahir di Ambon, Maluku, pada 5 Mei 1969. Listyo dikenal dekat dengan Presiden Jokowi, karena pernah menjabat sebagai Kapolres Solo, Jawa Tengah, pada 2011. Kala itu, Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Selain itu, pada 2014, Listyo menjadi ajudan Presiden Jokowi. Listyo kemudian menduduki sejumlah jabatan di kepolisian, yakni Kapolda Banten pada 2016-2018 dan Kadiv Propam Polri pada 2018-2019 sebelum akhirnya diangkat menjadi Kabareskrim. (tim)