Presiden Minta Daerah Segera Belanjakan APBD

EDITOR.ID – Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para Gubernur mempercepat belanja APBD provinsi dan perintahkan untuk Bupati-Wali Kota agar APBD kabupaten/kota, terutama yang berkaitan dengan belanja barang, modal, dan bansos betul-betul disegerakan sehingga bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan memulihkan ekonomi di daerah.

Hal ini disampaikan Presiden saat memberikan arahan ke para Gubernur dalam Rapat Terbatas (Ratas) Menghadapi Pandemi COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) secara Virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (1/9).

Saat memberikan pengarahan kepada para Gubernur melalui daring, Presiden menyampaikan bahwa berkaitan dengan pemulihan ekonomi kuartal I 2020 Indonesia masih tumbuh 2,97% sedangkan negara lain sudah minus, tetapi di kuartal II sudah pada posisi minus 5,3%.

Untuk itu, Presiden sampaikan untuk kuartal III ini masih punya waktu 1 bulan, yaitu Juli, Agustus, September terutama di bulan September ini, kalau masih berada pada posisi minus, artinya Indonesia akan masuk ke resesi.

”Karena itu, saya minta Ini dari data yang dilaporkan per 27 Agustus 2020 rata-rata nasional belanja untuk APBD provinsi ini masih di angka 44,74%, 44%. Dan untuk belanja kabupaten dan kota mencapai 48,8%, hati-hati mengenai ini,” tutur Presiden.

Kepala Negara menyampaikan bahwa saat ini bisa dilihat realisasi belanja untuk barang dan jasa, untuk belanja modal berapa, dan belanja bansos berapa.

”Aceh untuk realisasi barang dan jasa sudah berapa persen, Sumut baru berapa persen, Bengkulu juga coba dilihat baru berapa persen, Sumbar sudah berada di atas 50%, 52%. Saya kira angka-angka ini yang betul-betul kita cermati,” imbuh Presiden.

Disampaikan Presiden, DKI Jakarta untuk barang dan jasa sudah tinggi 78%, kemudian modal juga 92%. Ia menambahkan agar yang berada di angka-angka masih 15% masih 10%, apalagi bansos masih nol itu betul-betul dilihat benar angka-angka ini.

”Realisasi APBD seperti ini setiap hari saya ikuti, semua provinsi, semua kabupaten/ kota kelihatan semuanya angka-angkanya. Tolong betul-betul angka-angka ini diperhatikan sehingga realisasi untuk pengadaan barang dan jasa, untuk belanja modal, belanja bansos itu benar-benar segera terealisasi,” ujarnya.

Berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, Presiden menyampaikan bahwa provinsi tertinggi pertumbuhan ekonominya adalah Papua 4,52%, Papua Barat 0,53% ini masih positif, yang positif hanya Papua sama Papua Barat, sedangkan Sulteng meskipun pada posisi baik tapi sudah minus di 0,06%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: