Presiden Ajak Keluarga Rekatkan Kasih Sayang Hadapi Dampak Negatif Perubahan

“Tanpa itu kita berikan kesadaran-kesadaran dan pemahaman-pemahaman kita bisa larut dalam arus global yang menurut saya pengendaliannya sudah sangat sulit sekali. Negara mengendalikan sudah sangat sulit sekali,” tutur Presiden Jokowi seraya menambahkan, dulu koran bisa saja dikendalikan, dikendalikan nggak mau dibredel. Banyak negara melakukan itu.

Namun, lanjut Presiden, sekarang yang mau membredel youtube siapa, yang mau membredel netflix siapa, yang mau membredel Whatsapp siapa.

Untuk itu, Presiden Jokowi mengajak masyarakat membangun keluarga yang penuh kasih, penuh dengan kasih sayang. Karena itu bagian dari menjaga dan merawat negara kita, NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita miliki.

Tanggung Jawab Bersama

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa sudah menjadi hukum Allah, sudah menjadi hukumnya tuhan kita ini memang hidup berbeda-beda, baragam . Nggak ada negara sebesar Indonesia dengan pulau yang terpencar-pencar 17 ribu pulau, agama yang berbeda-beda, suku yang berbeda-beda.

“Inilah negara kita yang betul-betul harus kita sadari bersama. Ini negara besar sekali. Jadi kalau ada konflik-konflik kecil saya selalu sampaikan kepada gubernur atau bupati segera selesaikan jangan nunggu besok-besok apalagi dengan interaksi sosial dengan media sosial yang crek 1 menit saja langsung sampai tersebar dimana-mana. Jangan sampai ada problem berlarut-larut kaya Hongkong, problem berlarut-larut kaya di Perancis, problem berlarut-larut kaya di Venezuela, Argentina. Ndak,” tegas Presiden Jokowi.

Menurut Presiden, kita semuanya memiliki tanggung jawab yang sama. Dan keluarga yang dipenuhi dengan kasih dan sayang menjadi kunci.

“Kita ini mungkin memang di dunia ini sekarang yang namanya kasih dan sayang itu banyak yang sudah kehilangan. Mungkin karena belum pernah ada survei yang kehilangan berapa persen kasih dan sayang,” ujar Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Ketua Forum Komunikasi Kaum Pria Bapak Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin. (set)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: