Prabowo Tak Akan Lupakan Jasa Warga Jatim dan Kiai NU: Kalianlah yang Memenangkan Saya

Ribuan Ulama, Kiai dan Muslimat Sambangi Rumah Prabowo Berikan Suntikan Spirit. Prabowo: Saya Tak Takut untuk Membela Rakyat

Prabowo Subianto Bersama Khofifah Indar Parawansa, Ulama, Kiai dan Muslimat NU dan Tokoh Jatim di Hambalang Bogor Jawa Barat

“Kalau melihat dukungan NU dan kalian bersama. Saya tidak takut dan tidak gentar menjalankan program itu. Hilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Mari bersama menghilangkan kelaparan. Tidak boleh ada anak yang tidak makan, lapar dan stunting. Tidak boleh ada anak Indonesia lapar,” tegas Prabowo.

“Saya tak gentar perjuangkan rakyat saya. Usia 72 tahun, saya tidak takut. Saya hanya takut kepada Allah SWT saja. Hari ini luar biasa suntikan semangat dan keberanian saya,” lanjutnya.

Prabowo pastikan tidak akan pernah takut kalau untuk membela rakyat. Dari hati paling dalam ia mengakui warga Jatim, khususnya NU lah yang memenangkan dirinya.

“Kalau untuk membela rakyat saya tidak takut di dunia ini. Dan di hati saya yang paling dalam. Kalianlah yang memenangkan saya,” tegas Prabowo.

Prabowo Cerita Kakek Neneknya Tetangga Sebelah Orang Tua Gus Dur

Banyak joke segar dari Prabowo diungkap, karena dia mengaku sangat bahagia, terhormat, dan hanya ingin berterima kasih kepada Ulama NU, warga NU, Muslimat NU, relawan semua di Jatim yang mendukungnya.

Selain menceritakan semasa aktif dan muda di awal jadi tentara, dia juga sangat dekat dengan ulama NU terutama Gus Dur, sampai suatu ketika ingin jadi warga NU dan memilki KTA, kemudian diberi kartu Ikatan Sarjana NU (ISNU) dari Prof Ali Masykur Musa.

“Apalagi saya ini dekat dengan keluarga Gus Dur. Karena rumah kakek nenek saya berdampingan dengan rumah orang tua Gus Dur di Matraman. Ibu beliau teman baik kakek nenek saya,” ujarnya.

Usai Pilpres ini Prabowo mengajak semua masyarakat melupakan perbedaan, jangan sampai gontok-gontokan. Karena sudah waktunya untuk berbuat bagi kemakmuran bangsa Indonesia.

Prabowo: NU Islam Merah Putih

Termasuk meniru keberanian warga NU dan sejarah NU di saat genting selalu tampil sebagai stabilisator, pembawa kesejukan, kedamaian, penjamin keselamatan dan berpihak ke NKRI.

“NU bisa dikatakan Islam yang merah putih. Ingat sejarah perjuangan kemerdekaan pasca proklamasi, bagaimana ketika Inggris datang ingin menguasai lagi, dari peran Kiai, NU, dan ulama NU di Jatim tegas tegar. Tidak tunduk kepada kekuatan asing yang menjajah bangsa kembali. Maka jangan lupa sejarah,” ujarnya.

“Mereka yang lupa sejarah akan dihukum sejarah. Lihat saja ketika paham komunisme hampir menguasai, NU juga tampil. Tidak mengherankan kenapa TNI dekat dengan ulama dan kiai. NU tidak mau menjalankan agama dengan kekerasan, tidak ada kecurigaan dan kebencian dalam beragama, itu karakter NU,” imbuhnya.

Prabowo Berpesan Agar Tidak Euforia Kemenangan

Dia berpesan agar tidak euforia menyambut kemenangan atau gembira berlebihan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: