Polisi Polsek Kunduran Datangi TKP Kebakaran.

Polres Blora Polda Jawa Tengah |Anggota Polsek Kunduran Polres Blora Polda Jawa Tengah mendatangi TKP kebakaran rumah di Dukuh Ngreco, Desa Botoreco, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah Senin, (26/10/2020) pukul 00.00 tengah malam. Dalam kejadian tersebut enam rumah warga habis dilalap si jago merah.

Kapolsek Kunduran Polres Blora Iptu Lilik Eko Sukaryono,SH,MH mengungkapkan diduga kebakaran tersebut terjadi akibat salah satu warga lalai mematikan api bediang dikandang ternak.

Menurut data dilapangan, awalnya pemilik rumah bernama Sri Rumiyati (40), yang merupakan istri Takim alias Brosot (55), pada Minggu (25/10), pukul 16.30 WIB. menyalakan bediang di kandang sapinya, yang berada dibelakang rumah dan ditinggal pergi.

Pukul 21.15 WIB. ia pergi ke kandang sapi berniat melihat bediang itu, apakah sudah mati apa belum. Namun hanya melihat dari pintu kandang. Karena tidak ada asap, ia mengira api itu sudah mati, dan ditinggal tidur.

Pukul 00.00 WIB. Ia terbangun karena mendengar suara kletek – kletek seperti ada yang terbakar dari belakang rumah. Setelah di cek dibelakang rumah api sudah membesar membakar kandang sapinya.

Ia sempat panik dan berteriak minta tolong dan membangunkan suaminya, Takim. Karena keterbatasan air, api telah membesar dan membakar tiga rumah miliknya yang terbuat dari kayu jati dan membakar tiga rumah milik Sujarwo (45) tetangganya.

Lima buah mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kabupaten, yang tiba disana kewalahan karena api sudah membesar.  Pukul 02.00 wib api baru dapat dipadamkan.

Akibat kejadian itu, tiga rumah milik Takim dan tiga rumah milik Sujarwo tetangganya ludes terbakar. Masing- masing mengalami kerugian kurang lebih 250 juta rupiah. Total kerugian akibat kelalaian itu, enam rumah milik warga Botoreco, Kecamatan kunduran sebesar 500 juta rupiah. Meskipun si jago merah melalap habis enam rumah warga, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Kapolsek Kunduran mengatakan bahwa pihaknya tidak bosan untuk menyampaikan imbauan kepada warga, terutama yang beternak sapi agar hati hati dalam membakar bediang, imbauan tersebut sudah sering disampaikan oleh Bhabinkamtibmas saat sambang ke wilayah binaan.

Untuk itu Iptu Lilik menegaskan kembali kepada warga untuk berhati hati dan waspada terhadap api. Sekecil apapun itu jika tidak dimatikan akan berakibat fatal.

“Saya mengimbau kepada masyarakat, untuk selalu waspada. Bagi warga desa yang memiliki sapi, sebelum tidur cek terlebih dahulu kandangya. Jangan sampai terulang lagi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: