Polisi Amankan 23 Warga Penolak Waduk Bener, Diduga Anarkis Bawa Senjata Tajam

ratusan personil brimob berkumpul di polres purworejo, dan mendirikan beberapa tenda di dekat pintu masuk desa wadas. twitter @greenpeaceid

EDITOR.ID, Purworejo,- Situasi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo memanas. Gara-gara adanya penolakan warga desa tersebut atas rencana pemerintah akan membangun waduk air dengan bahan batu andesit yang ditambang didesa tersebut.

Konflik proyek Waduk Bener di Desa Wadas sebenarnya adalah kasus lama. Warga sempat mendemo Gubernur Ganjar Pranowo. Warga juga menggugat di PTUN namun ditolak.

Akibatnya ketika petugas Badan Pertahanan Nasional (BPN) akan melakukan pengukuran tanah mereka dihadang dan dilawan warga. Situasi kian memanas karena ada aparat polisi mengamankan salah satu warga yang dianggap provokator.

Perlawanan warga desa Wadas ini muncul karena tidak semuanya warga desa itu setuju dengan proyek pemerintah tersebut. Warga bahkan menolak dengan adanya tambang batu andesit. Meski jumlah mereka yang menolak waduk tak sampai 20 persen namun suara mereka sangat kencang. Apalagi diramaikan lagi di media sosial.

Sehingga kasus ini menjadi membesar dan seolah ada penindasan dan intimidasi aparat di lapangan saat pengukuran.

Masalah menjadi ramai dengan datangnya sejumlah 250 petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol mendampingi sekitar 70 petugas BPN dan Dinas Pertanian yang melaksanakan pengukuran dan penghitungan tanaman tumbuh. Kedatangan mereka kemudian mengagetkan warga yang menolak.

Warga Wadas pun bereaksi dengan kedatangan petugas tersebut. Bahkan ada warga yang bersiap dengan membawa senjata tajam untuk melakukan perlawanan.

Namun demikian, Polisi mengamankan total 23 orang bersenjata tajam saat terjadi ketegangan dalam proses pengukuran bakal lokasi Proyek Waduk Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, oleh petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN), Selasa (8/2/2022).

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudussy mengatakan bahwa puluhan orang itu diamankan lantaran bertindak anarkis dan menghalangi petugas.

“Sebanyak 23 orang yang membawa senjata tajam tersebut kemudian langsung dibawa ke Polsek Bener untuk dilakukan interogasi,” kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Iqbal Alqudusy dikutip dari ANTARA di Semarang (8/2/2022).

“Aparat kemudian mengamankan masyarakat yang membawa Sajam (Senjata Tajam) dan Parang dan dibawa ke Polsek,” tambahnya.

Iqbal mengatakan bahwa sampai saat ini pengukuran tanah yang dilakukan oleh Tim BPN masih dilakukan di Desa Wadas.

Menurut dia, saat pengukuran lahan sempat terjadi ketegangan antara warga yang mendukung maupun menolak proyek strategis nasional tersebut.

Petugas Gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP Kabupaten Purworejo, kata dia, sudah berada di lokasi untuk mencegah terjadinya gesekan antara kedua kelompok tersebut.

Ia menambahkan pengamanan yang dilakukan petugas gabungan tersebut didasarkan atas permohonan yang disampaikan Kanwil BPN Jateng kepada Kapolda Jawa Tengah.

Ia menjelaskan terdapat 70 petugas BPN yang melaksanakan pengukuran lahan di Desa Wadas. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: