Pilot di Pamulang Meninggal, Warga Siaga

Kabar meninggalnya pilot Captain Sutopo Putro menyebar dalam pesan berantai di WhatsApp,

Kejadian ini membuat hangat perbincangan diantara warga Tangerang Selatan, khususnya Pamulang. Pasalnya, di kawasan Tangerang Selatan sudah ada empat orang meninggal akibat terjangkit virus Corona. Namun Pemkot Tangsel terkesan tak punya langkah dan kebijakan yang strategis dan taktis.

“Sehingga antar warga saling berbagi informasi tentang bagaimana mencegah tertular virus Corona yang sudah genting di Tangsel,” ujar Seno salah satu warga Tangsel yang malam itu mengirim WA untuk berbagi info dengan teman-temannya yang tinggal di kawasan Pamulang.

Ia mengirim WA ke sejumlah rekannya di Tangsel untuk berbagi info sambil bertanya tentang perkembangan di Tangsel.

Sementara itu salah satu warga Pamulang, Tangsel Gunawan mengaku cukup prihatin dengan kondisi di Tangsel yang nyaris tidak se agresif daerah lainnya seperti Surabaya, Semarang dan Bandung.

“Di Bekasi, Bogor dan Bandung digelar serentak tes Corona, Pemdanya juga menyebar hand sanitizer dan menyemprot desifetan di sejumlah wilayah rawan Corona, tapi saya lihat Tangsel belum kelihatan gerakan massifnya,” ujar pria energik ini

Seharusnya Pemkot Tangsel sangat tanggap melihat jumlah korban Corona nya cukup tinggi.

“Kita menunggu apa action Pemkot Tangsel melihat situasi dan kondisi yang sudah lampu merah ini. Apa yang bisa mereka lakukan?, apakah berani mengeluarkan kebijakan Lockdown, kalau memang sudah membahayakan,” ujar Gunawan.

Sementara RS Eka Hospital BSD mengungkapkan prosedur penanganan terhadap sang pilot yang meninggal pada hari Minggu.

“Sehubungan dengan berita tentang adanya seorang pria yang meninggal dunia pada Hari Minggu, 22 Maret 2020 di Eka Hospital BSD, berikut kami sampaikan kronologis kejadian,” bunyi keterangan pers RS Eka Hospital BSD yang diterima, Senin (23/3/2020).

Pasien itu datang ke IGD Eka Hospital BSD dini hari dengan kondisi batuk, demam dan sesak napas. Eka Hospital BSD melakukan pemeriksaan penunjang dengan kecurigaan mengarak ke infeksi Corona.

Eka Hospital BSD menyebut si pasien punya riwayat perjalanan ke Malaysia. Minggu (22/3) siang, kondisi pasien memburuk sebelum meninggal dunia sore harinya.

“Eka Hospital bersama segenap jajaran petugas medis dan non-medis menyampaikan belasungkawa yang sedalamnya kepada pihak keluarga atas wafatnya almarhum. Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Tuhan YME, dan keluarga diberikan kesabaran, keikhlasan, dan senantiasa dalam keadaan sehat,” tulis RS Eka Hospital BSD.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: