Perang Lawan Covid, Mas Ganjar Andalkan “Senjata” Jogo Tonggo

ganjar pranowo dewan pakar mipi bersama asri hadi dosen senior ipdn

EDITOR.ID, Jakarta,- Pandemi Covid-19 dua pekan terakhir ini telah pada titik kritis. Terakhir nyaris tiap hari lebih dari 38 ribu warga terpapar. Dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah berjibaku menghadapi krisis yang mengancam keselamatan jiwa manusia.

Selain, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta dan Jawa Timur, salah satu yang sedang berjuang perang melawan virus Corona adalah warga Jawa Tengah. Pemimpin Jawa Tengah atau gubernurnya Ganjar Pranowo punya kiat khusus dalam menghadapi masa pagebluk ini.

Ibarat perang Baratayudha dalam cerita pewayangan, Mas Ganjar, sapaan akrab Ganjar Pranowo punya senjata menghadapi serangan virus ganas tersebut. Apa itu senjatanya?

Senjata yang dipakainya dipaparkan mas Ganjar dalam acara Webinar yang digelar Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) bertajuk ?Ujian dan Tantangan Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19,? pada Sabtu (10/7/2021).

Anggota Dewan Pakar MIPI ini blak-blakan menceritakan bagaimana ia dan jajarannya melalukan percepatan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Lantas apa senjata Mas Ganjar? Alumni UGM ini punya senjata namanya “Jogo Tonggo”. Apa Jogo Tonggo itu? Jogo Tonggo itu senjata menjaga kedisplinan masyarakat dan tanggung jawab masyarakat menjaga wilayahnya dari ancaman Covid. Mas Ganjar memberdayakan pemimpin level paling bawah RT dan RW untuk bergotong royong menjaga warganya agar tidak tertular virus Corona.

Caranya? yakni dengan memantau mobilisasi warga dan menjaga wilayah dari penularan virus secara gotong royong.

Mas Ganjar menceritakan tantangan yang dihadapi dengan menghadirkan kebijakan yang bottom up, mikro zonasi, dan berbasis kebudayaan dan social community.

Ganjar bercerita, kondisi di hilir pada saat pergerakan masyarakat dibatasi melalui kebijakan PPKM Darurat, maka perlu diterapkan kebijakan tidak hanya top-down, namun juga buttom-up.

Dengan kebijakan berbasis mikro zonasi, diharapkan pergerakan masyarakat semakin dapat dikendalikan.

?Sebenarnya yang Jogo Tonggo itu justru hari ini kita gencarkan kembali, kita gas lagi, kalau pergerakan masyarakat ruangnya lebih besar, maka mereka akan bergerak ke mana-mana dan itu akan sulit dikendalikan, maka kita coba dengan mikro zonasi,? katanya.

ganjar pranowo
ganjar pranowo

Jogo Tonggo merupakan inovasi pemberantasan Covid-19, berbasis kewilayahan. Melalui Instruksi Gubernur Nomor 1 Tahun 2020, dibentuklah Satgas Jogo Tonggo, yang memberdayakan warga hingga wilayah Rukun Warga (RW).

?Mikro zonasi inilah improvement yang kita lakukan sehingga Jogo Tonggo itu berjalan. Faktanya nih, katanya ada PKK, dasawisma, kelompok tani, karang taruna, ada kiai, ada kelompok agama, tokoh agama, tokoh masyarakat, itu fakta di desa ada, ada pendamping desa, itu fakatanya ada di desa semua, komunitas-komunitas ini sebenarnya karena ada dan hidup di masyarakat, mengapa kemudian kita tidak ajak, itulah Jogo Tonggo,? beber Ganjar.

Sesuai namanya, Jogo Tonggo mengedepankan partisipasi aktif warga untuk saling menjaga dari penularan Covid-19. Jika ada yang terinfeksi virus Corona, warga dapat saling menjaga dengan memberikan perhatian, dan tidak memberikan stigma pada mereka yang tertular.

“Konsepnya sederhana saja, jagalah tetanggamu jangan kasih stigmatisasi, kamu tak kasih panduan, kamu saya training, sehingga kalau seandainya, kalau ya, nanti bantuan dari pemerintah ?ngga cukup, jangan ngamuk, tapi dibantu,? imbuhnya.

Ganjar juga bercerita, tentang seorang asisten penjual sayuran yang ditemuinya, yang rela menyumbangkan dua ikat kacang panjang yang dimilikinya ke Posko. Di tengah keterbatasan penghasilannya, ia berbesar hati berbagi untuk sesama. Pada saat ditanya alasannya dalam menyumbang, sang asisten penjual sayur tersebut berujuar ?Kasihan pak, ada yang butuh makan, ini kan soal kemanusiaan.?

?Kaya disamber gledek saya, itu masyarakat yang kemudian dia memberikan perhatian, ada yg ngasih gelas segela, ditaruh diikat di situ, ini butuh manjaemen pake Jogo Tonggo untuk me-manage kondisi-kondisi itu,? tutur Ganjar.

Diketahui, konsep Jogo Tonggo yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu juga menjadi salah satu juara dalam acara Top Inovasi Pelayanan Publik, Inovasi Penanganan Covid-19 dan Pengaduan Terbaik 2020, dalam kategori Pelayanan Publik Penanganan Covid-19, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

Dengan kosep itu, Ganjar berharap, seluruh elemen masyarakat dapat terlibat dalam penanganan pandemi beserta dampaknya.

Anggota Bidang Publikasi dan Media MIPI Asri Hadi mengapresiasi langkah dan strategi Mas Ganjar menggunakan pola Jogo Tonggo.

“Pola Mas Ganjar sangat bagus, beliau menggerakkan dan memotivasi masyarakat di bawah untuk ikut bertanggung jawab menjaga lingkungannya, seorang pemimpin yang bisa menggerakkan rakyatnya untuk bergotong royong melawan pandemi Covid,” ujar Asri Hadi yang juga dosen senior IPDN ini.

Menurut pengurus Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) ini, apa yang telah dilakukan Mas Ganjar selayaknya menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam upaya menghadapi krisis penularan virus Corona. “Semua pemimpin daerah dan pemerintah pusat harus bisa kompak satu visi, satu frekuensi dalam menghadapi pandemi Covid yang sulit kita prediksi dan kendalikan ini, semuanya harus mensukseskan program pembatasan kegiatan mikro ini,” papar Asri Hadi. (tim)

webinar mipi menghadirkan ganjar pranowo
webinar mipi menghadirkan ganjar pranowo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: