Perang Bintang di Jember

EDITOR.ID – Jember, Jember lebih pantas disebut gudangnya mencetak pemain bintang. Meskipun Jember sendiri memiliki tim sekelas Persid Jember yang puluhan tahun masih berkiprah di liga Amatir Divisi 3 zona Jawa timur.

Minimnya dana yang dikucurkan oleh Pemkab Jember buat persid Jember dengan pola belanja langsung, membuat tim kebanggaan wong Jember yang memiliki ribuan suporter Berni ini harus puas tetap bermain di liga Amatir.

Padahal talenta pemain yang bela Persid cukup mumpuni, akibatnya pemain yang direkut persid cuman bela satu musim kompetisi saja, usai kompetisi sebagian pemain terpaksa hijrah ke liga profesional, karena nasib mereka lebih menjanjikan dalam hal gaji seorang pemain.

Ditengah wabah pandemi COVID-19 yang melanda di belahan dunia sudah memasuki bulan ke 6 termasuk di Indonesia, membuat seluruh kegiatan olah raga termasuk sepak bola terhenti sementara. Dampaknya seluruh pemain harus pulang kampung seperti dialami oleh para pemain Jember.

Untuk menghilangkan kejenuhan dan ke bugaran fisik Richard Albert Anderson dkk membentuk paguyupan team Jember League. Yang dilatih oleh M. Rofic dan Fahmi Amirudin.

Perlu diketahui Kesebelasan Jember league ini dihuni sejumlah pemain bintang, sebut saja ada Faisol Yunus, M. Idris, Kevin Sanjaya, viky, Indra dan Ramdani mantan pemain timnas U16 tahun 2019. Dan masih banyak lagi pemain lainnya yang tidak disebutkan satu persatu.

Untuk menghilangkan kejenuhan dengan mandeknya kompetisi domestik yang digelar PSSI, Pemain yang tergabung dalam Jember league mendapat undangan dari club Silo Talent asal desa pace Silo pada hari minggu (16/8/2020) sore.

Kesebelasan Silo Talent yang diperkuat Sabek Fahmi mantan pemain timnas tahun 2016 serta yanto dan Deni sukses menaklukkan team tamu Jember league 2-1.

Dua goal kemenangan tuan rumah yang dapat dukungan sekitar dua ribu penonton tersebut dicetak oleh Saiful menit ke-15, dan Hairul menit ke-35 pada babak pertama, sementara sebiji gol balasan dari Jember League dicetak oleh Faisol Yunus dari eksekusi pinalti menit ke-30 babak kedua.

Ketua Asskab PSSI Jember Sutikno dijumpai awak media usai pertandingan mengatakan, sebenarnya Jember ini sudah waktunya memiliki tim yang bermain di liga profesional, seyogyanya harus ada perhatian dari pihak pemerintah Kabupaten Jember, terutama soal pendanaan, tidak hanya sepak bola saja cabor lainnya juga memiliki potensi untuk berprestasi.

”Karena apa, di Jember ini tidak akan kesulitan untuk cari pemain, tinggal bagaimana pengelolaan managemennya dan transparansi pengaggarannya”, ujar Sutikno.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: