Penyusunan RKPD Kota Semarang 2024, Mbak Ita Fokus Kendalikan Inflasi

Semua ini harus dilakukan yang ditandai dengan ekonomi masih tumbuh di atas 5 % serta inflasi yang terkendali di angka 4,99 % per Desember 2022 lalu

Semarang,EDITOR.ID, – Pemerintah Kota Semarang menyelenggarakan Kick-Off Meeting Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Semarang Tahun 2024 di Ruang Lokakrida Gedung Moch. Ichsan Lantai 8 Balaikota Semarang.

Pelaksana tugas Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengemukakan, tema pembangunan yang akan dilaksanakan Kota Semarang untuk tahun 2024 adalah “Pemantapan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang didukung oleh penguatan struktur yang mendukung keberlanjutan”.

“Fokus utama kita adalah pengendalian inflasi, dengan cara salah satunya adalah memantau harga di lapangan dan bijak khususnya mengatur tarif PDAM dan angkutan umum,” ujar perempuan yang akrab disapa Ita.

Menurutnya, pengaturan ini merupakan momentum penting untuk menyusun regulasi lima tahunan. “Momentum ini penting karena akan menjadi kebijakan juga kewajiban untuk pembangunan Kota Semarang ke depan,” terangnya.

Meski demikian, Ita juga menyoroti target kemiskinan ekstrem yang harus mencapai angka 0% pada tahun 2024. “Ada 7 kelurahan yang menjadi perhatian pemerintah kota Semarang, yang akan kita usahakan dengan project ketahanan pangan,” kata Ita.

RKPD Kota Semarang tahun 2024, lanjutnya, merupakan penjabaran tahun ketiga dari RPJMD tahun 2021-2026.

“Harapannya Pemerintah kota Semarang bisa memperoleh gambaran dan strategi arah kebijakan pembangunan Kota Semarang, sesuai arah kebijakan pembangunan nasional dan arahan Presiden RI Joko Widodo.”

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengemukakan, isu-isu aktual pelaksanaan pembangunan di Kota Semarang yang juga akan menjadi pijakan dalam rangkaian penyusunan perencanaan tahun 2024 pada kegiatan Kick Off Meeting RKPD Kota Semarang Tahun 2024 ini.

“Isu-isu strategis kota Semarang antara lain permasalahan banjir, kemiskinan ekstrem yang harus sudah mencapai 0% di tahun 2024, kasus stunting yang masih cukup besar, serta tantangan kondisi makro ekonomi yang masih memerlukan kerja keras meskipun kondisi di Kota Semarang relatif baik.

” Semua ini harus dilakukan yang ditandai dengan ekonomi masih tumbuh di atas 5 % serta inflasi yang terkendali di angka 4,99 % per Desember 2022 lalu,” ujarnya.(tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: