Pentingnya Integrasi Program Pembangunan Kawasan Wisata Aglomerasi Semarang Raya

img 20220311 wa0035

EDITOR.ID,Semarang,-? Pentingnya integrasi program dalam mendorong pemulihan ekonomi di wilayah sangat diperlukan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan telah berkomunikasi dengan sejumlah kepala daerah di wilayah hinterland Kedungsepur, supaya dapat saling mengaitkan program antar daerah.

“Hal inilah yang menjadi salah satu? pembahasan terkait gagasan pembangunan kawasan wisata terpadu Semarang Raya,” ungkap Walikota Semarang Hendrar Prihadi dalam acara temu pengusaha di Semarang, belum lama ini.

Menurutnya,? gagasan ini bukan tanpa dasar? bahwa dalam data Indonesia Millenial Report, Kota Semarang tidak dapat sendirian untuk memaksimalkan potensi ekonomi dalam industri pariwisata. Pasalnya, Kota Semarang ternyata yang dalam beberapa tahun terakhir aktif menggenjot promosi pariwisata, baru mampu menggaet pasar anak muda.

“Dalam data Indonesia Millenial Report 2020 Kota Semarang ada di urutan ke-7 sebagai pilihan destinasi wisata. Kenapa ke-7, karena ternyata Kota Semarang hanya menjadi pilihan generasi Z dan Junior Y. Sedangkan Jogja ada di peringkat pertama, karena dipilih oleh semua generasi. Maka ini yang harus kita bedah,” tuturnya.

Hendi memaparkan, Kota Semarang saat ini lebih condong dilirik oleh wisatawan urban karena banyaknya destinasi wisata yang instagramable, mall, cafe, hingga hiburan. Di sisi lain, untuk yang bersifat wisata keluarga, Hendi tak menampik bahwa Kota Semarang masih memiliki kekurangan, sehingga tidak dapat maksimal dalam menggaet pasar generasi X dan Senior Y.

“Maka kenapa Jogja bisa dipilih oleh semua generasi ? kita harus mengakui karena Jogja memang wisatanya komplit, baik untuk anak muda maupun keluarga,” aku Hendi.

Meski begitu, lanjutnya, perlu dicatat bahwa Jogja tidak berdiri sendiri, ada Sleman, Bantul, Gunungkidul, juga Kulon Progo yang mendukung hadirnya keragaman wisata itu.

Kawasan Anglomerasi Semarang Raya

“Oleh karena itu,? kita perlu membangun kawasan wisata aglomerasi Semarang Raya,” tuturnya.

Hendi? meyakini, jika kawasan wisata Semarang Raya bisa terwujud, maka akan ada keragaman wisata yang dapat lebih menggaet pasar wisatawan di semua generasi.

“Jadi kita nanti jualannya bareng – bareng, satu brosur, satu portal, satu materi promosi. Jadi masyarakat bisa mengenal Semarang nggak sebatas wisata urban, tapi juga punya banyak pantai di Kendal juga Demak, punya tempat adem buat liburan keluarga di Kabupaten Semarang atau Salatiga, ada Bledug Kuwu di Grobogan,” ujarnya.

Dia menambahkan, ide ini tak hanya menjadi sebuah wacana, beberapa kepala daerah di wilayah aglomerasi Semarang Raya pun telah menyatakan sepakat dengan gagasan Hendi, diantaranya Bupati Kendal Dico M Ganinduto, Bupati Demak Eisti’anah, Bupati Semarang Ngesti Nugraha, dan Wali Kota Salatiga Yuliyanto.

“Baik saya sangat merespon apa yang disampaikan Pak Wali Kota Semarang berkenaan dengan mulai menggeliatkan ekonomi dengan pariwisatanya. Artinya Salatiga siap,” tutur Wali Kota Salatiga, Yuliyanto di kantornya beberapa waktu lalu.

Hal senada diungkapkan, Bupati Semarang Ngesti Nugraha. Menurutnya, pihaknya merespon positif upaya Hendi untuk membangun kawasan wisata bersama tersebut.

“Dengan konsep Pak Wali ini kami sepakat nanti kita bersama – sama, kaitannya dengan melestarikan seni budaya, apalagi nanti ada pentas bersama antara Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kota Semarang,” ujar Ngesti.(tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: