EDITOR.ID, Jakarta,- Ditengah sorotan publik, PT Garuda Indonesia Persero justru kembali mengumbar citra negatif perusahaan. Citra buruk itu mencuat ke publik gara-gara salah satu oknum pilot maskapai penerbangan ini diduga “menyandera” penumpang kelas bisnis. Penumpang ini “ditahan” dan diadili sang pilot, hanya karena si penumpang mengumpat kata-kata tak pantas soal pelayanan maskapai BUMN ini.
Kasusnya menjadi terungkap ke publik setelah si penumpang yang merasa di dzolimi oknum pilot curhat di media sosial. Curhatan si penumpang yang menggunakan nama akun Jessica alias JW itu dibaca netizen dan disebarkan lagi kemana-mana hingga beredar viral di media sosial.
Curhatan penumpang penerbangan kelas bisnis GA 404 Jakarta-Denpasar pada Sabtu (4/1/2020) yang mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari pilot dan awak kabin juga didengar sampai ke telinga Kementrian BUMN dan meminta Garuda menyelesaikan masalahnya.
Setelah didengar Kementrian BUMN, barulah Garuda menanggapi keluhan penumpang tersebut.
Menanggapi viralnya keluhan itu, pelaksana Tugas Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal menyampaikan permohonan maaf atas insiden tidak menyenangkan yang dialami penumpang pada penerbangan GA 404 Jakarta-Denpasar pada 4 Januari 2020.
“Saat ini Garuda Indonesia sedang melakukan investigasi. Apakah pilot dimaksud melampaui kewenangannya ketika bertugas atau telah bekerja sesuai prosedur,” kata Fuad Rizal dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/1/2020).
Fuad juga menyesalkan beredarnya data pribadi penumpang dan keluarga sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. “Dapat kami pastikan bahwa hal tersebut bukan berasal dari Garuda Indonesiaâ€, ujar Fuad.
Sampai saat ini, Fuad mengaku pihaknya terus berkomunikasi dengan penumpang tersebut dan berusaha menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan sebaik-baiknya. “Kami terus berkomunikasi dengan penumpang tersebut dan berupaya menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan sebaik baiknya,” lanjut Fuad.
Dalam keterangan itu, Fuad juga menyampaikan Garuda tidak pernah mengeluarkan pernyataan resmi dan data penumpang terkait insiden tersebut kepada publik.
“Perlu kiranya kami sampaikan bahwa sebelumnya Garuda Indonesia tidak pernah mengeluarkan pernyataan resmi atau data penumpang maupun informasi apapun terkait dengan insiden ini kepada media dan publik,” katanya.
“Kami juga menyesalkan beredarnya data pribadi penumpang dan keluarga sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Dapat kami pastikan bahwa hal tersebut bukan berasal dari Garuda Indonesia,” tutupnya.