Narapidana Rutan Bandung Gelar Maulid Nabi Dengan Protokol Kesehatan Ketat

EDITOR.ID, Bandung – Alunan suara mengaji yang dilakukan oleh warga binaan (narapidana) terdengar dari masjid didalam Rumah Tahanan Klas I Bandung atau akrab didengar Rutan Kebonwaru.

Para warga binaan tersebut, tengah membaca ayat suci Al Qur’an dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di lingkungan Rutan Klas I Bandung.

Dalam kegiatan tersebut, pihak Rutan menerapkan Protokol Kesehatan Ketat.

Kepala Rutan Klas I Bandung, Rico Steven mengatakan bahwa kegiatan ini kami selenggarakan sesuai protokol kesehatan ketat.

“Ada 50 napi yang ikut serta dalam kegiatan ini, untuk penceramah kita lakukan secara daring. Dengan penceramah Ustad Rendi Syahputra” jelasnya, Sabtu (31/10).

Kegiatan di Masjid Rutan ini, dilakukan dengan mengedepankan 3 M dan 3 W.

“Kita terapkan 3 M (menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker) serta kita tambah dengan 3 W (wajib masker, wajib cuci tangan dan wajib jaga jarak),” papar Karutan Klas I Bandung.

Terpisah, Kepala Pelayanan Tahanan Rutan Klas I Bandung, Irfan Rizki Prasetyawan menjelaskan, kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, merupakan acara puncak kegiatan. Sebelumnya digelar sejumlah lomba bagi napi.

“Sebelumnya kita gelar lomba bagi para napi, seperti lomba adzan, lomba pembacaan Tilawatil Qur’an, ” paparnya.

Irfan menambahkan, kegiatan keagamaan bagi napi yang beragama Islam ini, dilaksanakan rutin oleh para napi yang ada di Rutan Bandung.

“Kegiatan pembinaan keagamaan kita lakukan secara rutin, meski ditengah Pandemi Covid-19. Bahkan kegiatan pembinaan juga dilakukan kepada napi beragama Kristen, dengan kegiatan pembinaan di Gereja setiap minggunya,” jelasnya.

Kegiatan pembinaan keagamaan, dilakukan kepada napi dengan protokol kesehatan ketat.

“Tentu kami terus terapkan Protokol Kesehatan Ketat dalam membina para napi di bidang keagamaan,” paparnya.

Diakuinya, di Masa pandemi ini, minim aktivitas pembinaan kepada napi.

“Memang banyak sekali program pembinaan yang terhenti, ada beberapa kegiatan yang tetap berjalan untuk membina napi, salah satunya bidang keagamaan ini” pungkasnya.(jbr2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: