Nah Lohh.. PDIP Sulteng Bantah Tuduhan TPN Ganjar Mahfud Soal Polisi Intimidasi Rapat Mereka di Palu

Todung Mulya Lubis dari TKN Ganjar-Mahfud MD Bikin Blunder Tuduh Polisi Inteli Rapat Internal PDIP, Padahal Tuduhan itu Hoaks alias Faktanya Tak Ada Sama Sekali

Todung Mulya Lubis dari Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Saat Memberikan Keterangan Pers Foto Gesuri

Sebelumnya Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Todung Mulya Lubis menyebut ada beberapa tekanan yang sempat dialami Sekretaris TPN sekaligus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hal tersebut, kata Todung, terjadi saat kunjungan Hasto ke Kota Palu, Sulawesi Tengah pada pekan lalu.

Pernyataan Todung itu disampaikan dalam konferensi pers bertajuk “Menjaga Pemilu Bersih” di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

Todung mengungkapkan, dirinya mendapatkan informasi dari Hasto Kristiyanto bahwa sejumlah anggota intel kepolisian mendatangi kegiatan PDIP di Palu, Sulawesi Tengah. Intimidasi itu terjadi saat Hasto Kristiyanto mengunjungi Palu dalam rangka memberi pengarahan ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Palu.

Menurut Todung, kegiatan tersebut lalu didatangi sejumlah aparat kepolisian. “Nah ketika dia melakukan itu, kantor DPC PDIP Palu itu didatangi oleh delapan orang polisi, itu acara internal PDIP,” kata Todung.

Todung mengatakan, sebagian polisi tersebut memasuki ruangan acara, sementara sebagian lainnya menunggu di luar.

“Mereka masuk ke ruangan, ada sebagian yang di luar tapi sebelumnya sudah ada juga yang datang ke Kantor PDI-P di sana,” tuturnya sebagaimana dilansir dari Kompas.com.

“Dan konon katanya ada intel yang duduk di sana, di dalam rapat PDI-P di Palu,” kata Todung kepada awak media.

Todung menambahkan, menurut Hasto saat berada di Kantor DPC PDI-P Palu, jumlah anggota polisi yang hadir sekitar delapan orang.

Padahal, berdasarkan pengakuan Hasto, acara di sana merupakan internal PDI-P.

“(Kejadian) Minggu lalu itu mengadakan kunjungan ke Palu, kunjungan kerja sedang memberikan pengarahannya di DPC PDI-P Palu,” tutur Todung.

Selain itu, Todung juga mendapatkan kabar bahwa kantor DPC PDIP Palu sebelumnya sudah pernah didatangi pihak yang diduga sebagai intelijen dari kepolisian. “Sebelumnya sudah ada juga yang datang ke kantor DPC PDIP di sana, dan konon katanya ada intel yang duduk di sana di dalam rapat PDIP di Palu,” ujar Todung.

Todung mengatakan kejadian yang dialami Hasto dan PDIP di Palu merupakan suatu bentuk ancaman atau tekanan. Menurut dia, tekanan dalam politik tidak semata-mata terbatas pada ancaman fisik, tetapi juga ancaman psikis, ancaman politik, dan ancaman birokratis.

Todung menyampaikan bahwa hal tersebut hanya satu dari berbagai tekanan lain yang dialami dalam proses Pilpres 2024. Lainnya, kata dia, termasuk penurunan baliho dan larangan tampil sebagai pembicara dalam suatu acara. “Menurut saya harus kita hindari dan tidak boleh kita biarkan. Tidak ada toleransi untuk itu semua,” kata Todung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: