Misteri Desa Penari, Angker, Mistis dan Bikin Penasaran

Sehingga netizen banyak yang mengait-kaitkan Rowo Bayu adalah bagian dari cerita horor ini. Meski penulis cerita telah mengklarifikasi pada akun youtube Raditya Dika bahwa foto petilasan di Rowo Bayu dalam artikel hanyalah ilustrasi. Namun netizen terlanjur percaya.

Bahkan , beberapa hari terakhir, banyak masyarakat mendatangi tempat ini untuk memastikan benar tidaknya bahwa Rowo Bayu merupakan tempat di mana kisah KKN di Desa Penari ini terjadi.

Menurut Sugito, Kepala Desa Bayu, diketahui wana wisata Rowo Bayu ini adalah sebuah destinasi wisata alam yang menyuguhkan pemandangan sebuah hutan asri, dengan rawa yang berair tenang di tengahnya.

Letaknya sekitar 40 km dari pusat kota Banyuwangi, dan berada di kaki gunung raung dengan suasana tergolong sunyi.

Di tempat ini, ada lima sumber mata air yakni sumber mata air Kaputren, Dewi Gangga, Kamulyan, Panguripan, dan Sumber Mata Air Rahayu.

“Rowo bayu tidak hanya sebuah tempat wisata alam, tempat ini juga sebagai tempat wisata sejarah Kerajaan Blambangan,” kata Sugito.

Petilasan berbentuk candi yang ada di sekitar rawa, dipercaya masyarakat setempat sebagai tempat favorit Prabu Tawangalun bertapa saat memerintah Kerajaan Blambangan pada dahulu kala.

Sementara itu Saji juru kunci petilasan Prabu Tawangalun mengatakan, Desa Bayu di Kecamatan Songgon ini juga tak lepas dari sejarah kota Banyuwangi.

Hari jadi Banyuwangi yang selalu diperingati pada tanggal 18 desember juga terinspirasi dari perang besar yang pernah terjadi antara warga Blambangan melawan penjajah di Desa Bayu. “Perang ini dikenal dengan Puputan Bayu”. Terjadi pada 18 Desember 1771 silam.

Puluhan ribu rakyat Blambangan tewas, akibat perang besar-besaran melawan penjajah Belanda. “Amat disayangkan ketika kisah KKN di Desa Penari dikaitkan dengan kawasan wisata Rowo Bayu ini,” kata Saji.

Namun bagi Reza salah satu wisatawan, justru berita viral tentang KKN di Desa Penari membuatnya penasaran. Resa datang bersama rombongan ke lokasi Wana Wisata Rowo Bayu untuk memastikan benar tidaknya berita tersebut.

Rasa takut bercampur penasaran tersaji setiap membaca satu per satu cuitan di akun Twitter @simpleM81378523 yang ditulis mulai 24 Juni hingga 5 Juli. Hanya pembaca dengan rasa penasaran sangat besar yang mampu rampung membaca ratusan utas tersebut. Tentunya rasa penasaran tersebut mampu mengalahkan rasa takut, bosan, dan malas.

Salah satu hal yang membuat warga media sosial penasaran adalah lokasi desa tersebut. Pengarang hanya menyebut kejadian tersebut ada di Kota B, Kecamatan K, Desa W, dan Alas (hutan) D. Lokasi tersebut ada di Jawa Timur. Aneka spekulasi bermunculan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: