Mengupas Dibalik Kabinet yang Bikin Kaget

Jerry Massie Salah Satu Yang Akan Menjadi Pembicara (ist)

EDITOR.ID, Jakarta,– Penunjukkan sejumlah profil Menteri maupun Wakil Menteri oleh Presiden Joko Widodo membuat kaget sejumlah pihak. Ada menteri yang masih berumur 35 tahun berbasis pebisnis aplikasi dijadikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ada Menteri Pertahanan dari lawan politik.

Ada Purnawirawan Jenderal dipercaya memimpin Kementrian Agama. Semua ini membuat publik bertanya-tanya, apakah mereka akan mampu mengejar target dari Presiden Jokowi yang sangat ketat. Bahkan ancamannya dicopot ditengah jalan.

Untuk mendiskusikan persoalan tersebut, maka kalangan aktivis dan pemerhati yang tergabung dalam Jaringan Insan Muda Indonesia (JIMI) akan menggelar acara diskusi publik.

Tema yang akan diangkat adalah Sinyal Persatuan Dibalik Kabinet yang Bikin Kaget. Diskusi akan digelar pada Selasa, 5 November 2019 jam 14.00 WIB di D’Hotel Jl. Sultan Agung No. 9 Guntur Setiabudi Jaksel.

Acara diskusi ini akan menampilkan Gus Sholeh (Koordinator Mubaligh 01 / sahabat Joeang Jokowi). Kemudian ada Syarief Hidayatulloh (Ketua Umum Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia / GPMI)

Juga Jerry Massie (Pengamat Politik), Jimmy CK (Ketua Umum GL Pro 08), Wempy Hadir (Pengamat Politik) dan Stanislaus Riyanta (Pengamat Intelijen)

Pelantikan Jokowi dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024, merupakan puncak pesta demokrasi sehingga kewajiban bersama dan bersyukur acara berlangsung sukses.

Semua pihak dan Capres dan Cawapres lawan Jokowi-KH.Ma’ruf pun legowo menerima kenyataan. Dan acara pelantikan ini sepertinya menjadi momentum mengokohkan persatuan dari sebelumnya sempat renggang akibat perbedaan politik.

Sampai-sampai muncul istilah masing-masing pendukung Cebong dan Kampret.

Harapan semua pihak, istilah itu pudar dimakan zaman, jangan ada lagi Cebong Kampret mari bangun bangsa yang kita cintai ini.

Apresiasi untuk semua rakyat Indonesia yang telah menjaga dan martabat bangsa tidak menciderai dan justru menghormati proses demokrasi dititik akhir yaitu pelantikan Presiden.

Yang paling mengagetkan adalah kesediaan Prabowo Subianto sebagai mantan rival dalam pemilihan Presiden justru menerima ajakan Presiden Jokowi untuk menjadi anggota kabinet.

Hal ini merefleksikan semangat kedua tokoh memperkokoh persatuan. Kearifan Jokowi-Prabowo ini diharapkan berdampak positif bagi kehidupan berbangsa. Tidak boleh lagi ada pengkotak-kotakan masyarakat akibat perbedaan.

Fenomena ini adalah bukti elit sudah mulai mesra untuk kembali menata Indonesia yang lebih baik. Saatnya akar rumput juga mencontoh kemesraan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: