Menghujat Blusukan Risma, Kepura-puraan dan Anti Perubahan

Namun Bu Risma harus bisa melakukan terobosan baru dalam memimpin dan mengelola kementrian sosial. Dan blusukan ke orang miskin menurut penulis menjadi awal yang baik dalam menyelami dan memahami kesulitan yang dihadapi rakyat kecil sehingga ketika mengambil keputusan ia sudah memprofiling dan tidak salah dalam mengeluarkan kebijakan.

2. Budaya Hidup Zona Nyaman

Penulis melihat orang yang menghujat Bu Risma kebanyakan yang bermental zona nyaman dan feodal. Dalam impian dan pandangan para penghujat ini, jabatan Menteri adalah strata kelas elit, hanya fokus pengambil kebijakan dan berada “diatas”.

Jadi mereka nyinyir dan mengkritik tajam, tidak membolehkan Risma terjun ke bawah. Karena menurut mereka pekerjaan dibawah itu cukup dikerjakan kelas-kelas pembantu (Kepala Dinas Sosial,red) bukan seorang menteri.

Ini yang menurut penulis pandangan yang salah besar. Karena menurut penulis, jabatan itu sebenarnya hanyalah titipan dan amanah. Kapan saja bisa dicabut. Jabatan adalah kepercayaan dari Tuhan yang diberikan kepada manusia untuk mengelola dan melayani rakyat demi mendapatkan amalan selama menghirup udara dunia.

Ketika Bu Risma punya niat bekerja secara nyata terjun ke bawah seharusnya kita apresiasi. Maksud dan tujuan Bu Risma terjun sendiri menyapa dan mengunjungi mereka yang termarjinalkan dari sisi ekonomi adalah untuk memandu dan memberi contoh para pejabat di bidang kementrian sosial hingga pemerintah daerah. Bagaimana berperilaku ramah dan melayani rakyat miskin.

Bahwa dalam menangani kemiskinan kita harus melihat langsung potret kemiskinan sehingga kita bisa tahu kondisi sebenarnya.

Jadi tidak ada lagi manipulasi data kemiskinan karena kita sudah punya parameter. Jangan sampai kemiskinan menjadi “obyek” oknum pejabat untuk syarat formal demi kinerja penuh kepalsuan dan demi pengucuran dana sosial yang berasal dari APBN.

Sehingga dana negara yang mengucur tidak sampai ke mereka yang benar-benar orang miskin yang berhak menerima. Namun yang menerima ternyata “orang miskin” formalitas yang penuh kepura-puraan hanya demi bisa mengeluarkan dana APBN dan pekerjaannya dianggap berhasil.

3. Orang Yang Tidak Menyukai Perubahan (Disruptif)

Para penghujat Bu Risma bisa dikategorikan penulis sebagai orang yang tidak menyukai perubahan. Dasar pandangan penulis karena para penghujat ini ketika mereka melihat Bu Risma melakukan hal yang tidak biasa (inovatif), mereka menganggap apa yang dilakukan Bu Risma bukan tugasnya seorang menteri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: